# Tags
#Medan

Warung Medan Peduli ‘Tularkan Virus Kebaikan’

KampusMedan – Medan, Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dan Sumut, secara khusus Kota Medan belum reda dan membawa banyak dampak, apalagi setelah muncul pandemi gelombang kedua. Selain mematuhi protokol kesehatan yang digariskan PPKM Darurat Pemprov Sumut dan Pemko Medan, juga harus mendapat dukungan dari masyarakat luas.

Hal inilah yang mendorong lahirnya Gerakan Medan Peduli untuk mengambil peran. Gerakan Medan Peduli ini bukan organisasi, bukan yayasan, dan jauh dari kepentingan apa pun, hanya sekelompok orang yang peduli Kota Medan dan ingin berbuat kebaikan dan menyebut dirinya “Warung Medan Peduli”.”PPKM Darurat ini memang kebijakan tak populer, dan memang kebijakan ini membawa dua dampak. Di satu sisi kita harapkan mampu menekan laju penyebaran Covid-19, namun di sisi lain akan menekan laju ekonomi. Inilah yang mendorong kita untuk berbuat sesuatu”,ujar Hendy Ong, salah seorang penggiat Gerakan Medan Peduli.

Dia menambahkan, beberapa inisiator Gerakan Medan Peduli seperti Herman Tristianto, Iskandar Leonardy, Richard Stanlay, Imelda Susilo, Junianto Tunggal, Hui Nie dan Agus Metro menyadari betapa banyak pedagang misalnya mengalami kesulitan karena dagangannya tidak laku, dan kondisi itu bisa mendorong terjadi gejolak ekonomi. “Banyak pedagang mengaku hanya laku 10 bungkus, pedagang mengurangi stok jualannya. Ini bisa berakibat buruk. Kalau terjadi gejolak ekonomi bisa mendorong gejolak sosial. Maka diinisiasi lah apa yang bisa dilakukan. Maka kita membeli dagangan mereka yang tersisa (yang tidak laku terjual), lalu kita ajak pedagang itu membagikan dagangannya yangs udah kita beli itu kepada orang-orang yang membutuhkan, misalnya gelandangan, tukang becak, sopir angkot, atau orang lain yang membutuhkan”,ujarnya.

Ditanya apakah hanya membeli produk kuliner saja dan dibagikan kepada orang yang membutuhkan, Hendy Ong mengatakan pihaknya juga membagikan masker kepada orang-orang yang tidak menggunakan masker.”Jadi kita membeli dagangan pedagang atau warung makan yang tersisa, kita bagikan kepada orang yang kurang mampu, bisa berupa nasi, roti dan kulineran lainnya. Sekaligus kita memberikan edukasi juga, kita bagikan masker kepada orang-orang yang lewat yang tidak menggunakan masker, untuk membantu memutus penyebaran Covid-19. Kita sampaikan betapa pentingnya memakai masker”, tambahnya.

Gerakan Peduli Medan menurut Hendy Ong sudah memiliki 300 orang relawan, dan setiap harinya melakukan kegiatan kepedulian tersebut. Meski usia gerakan kebaikan ini masih beberapa hari saja, gerakan ini sudah mendapat atensi yang luas dari masyarakat. Terbukti menurut Hendy Ong, donasi yang masuk membantu gerakan ini sudah mencapai Rp700 juta, dan setiap hari relawan pun terus bertambah.

“Intinya, sebenarnya kita ingin menularkan virus kebaikan ini kepada masyarakat luas. Membantu orang lain ini baik dan penting, tetapi menginspirasi orang lain untuk berbuat baik jauh lebih penting. Kalau gerakan ini mampu menginspirasi orang lain berbuat baik, maka gerakan serupa bisa dilakukan oleh siapa pun dan dimana pun. Terbukti ketika kita lakukan gerakan ini kepada warung makanan, karyawannya pun dengan senang hati ikut membantu kita membagikan makanan yang sudah kita beli itu dibagikan gratis kepada orang yang membutuhkan. Moga gerakan ini mampu melahirkan kelompok-kelompok lain di daerah lain berbuat kebaikan serupa”,jelasnya.(RED/MBB)