# Tags
#Kampus

Inilah Sosok Lulusan Terbaik FEB UHN Periode II 2023

Ketika digelar Wisuda Periode II tahun 2023 di Kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Jumat (27/10/2023), ada yang cerita haru dan sukacita dari lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dimana diumumkan lulusan terbaik Prodi Manajemen, Prodi Akuntansi dan Prodi Pajak.

Kampusmedan.com pun tak mau ketinggalan, langsung wawancara mereka, siapa tahu cerita mereka ini bisa jadi inspirasi bagi mahasiswa yang masih aktif kuliah saat ini, baik di Kam[pus UHN Medan maupun mahasiswa universitas lainnya  dimana saja.

Lisnawaty Simanjuntak

Lisnawaty Simanjuntak bersama orangtuanya

Ditanya cara belajar, Lisnawaty Simanjuntak putri dari Ongal Mangapul Simanjuntak dan Nursiah Siagian ini mengatakan, selalu fokus duluan pada materi yang sulit.“Selama duduk di bangku perkuliahan di Universitas HKBP Nommensen, saya membuat jadwal belajar yang teratur dan fokus pada materi yang sulit. Saya merasa ini metode belajar yang efektif, dengan memprioritaskan dan mempelajari materi yang sulit terlebih dahulu. Hal ini memungkinkan saya untuk lebih memfokuskan energi dan waktu saya pada materi yang saya butuhkan, kalau yang mudah kan tak perlu energi banyak”,tuturnya.

Lisnawaty menambahkan, sukses yang dia rasakan menempuh kuliah di UHN Medan tidak terlepas dari lingkungan belajar yang sangat baik di kampus tersebut.  “Selama saya duduk di bangku perkuliahan, lingkungan belajar di Universitas HKBP Nommensen sangat baik dan efektif, dimana dosen mengajarkan kami untuk berperilaku yang sopan  terhadap yang lebih tua”,ucapnya.

Ditanya soal saran untuk lebih memajukan kampus tempatnya kuliah, Lisnawaty Simanjuntak minta pimpinan fakultas untuk tetap memberikan motivasi kepada mahasiswa.

“Saran saya terhadap Universitas HKBP Nommensen, agar melihat dan memberikan motivasi terhadap mahasiswa/i untuk lebih giat belajar, dan jangan mudah putus asa dalam belajar. Kampus juga hendaknya menambah kegiatan yang lainnya, tidak hanya kegiatan belajar mengajar, supaya mahasiswa punya pengalaman hidup, bisa menambah life skills sebagai modal terjun ke dunia kerja”,tandasnya.

Gadis kelahiran 4 Juni 2000 di Kota Medan ini dan tinggal di  Jl. Kawat III Gang Padi Tanjung Mulia Tol Mulia 6 Lingkungan 18 Medan Deli, ingin menjadi wanita karir dan kemudian jadi pengusaha sukses. Ia pun menyampaikan terimakasih kepada seluruh pimpinan fakultas, dosen dan staf yang sudah membantunya dan teman-temannya selama ini.

Frengky Zai

Frengky Zai bersama orangtuanya

Berbeda dengan Lisnawaty Simanjuntak, cara belajar yang diterapkan Frengky Zai adalah belajar memahami apa yang diajarkan dosen. “Saya terapkan selama ini adalah memahami apa yang diajarkan. Saya selama belajar lebih banyak mencatat poin-poin penting, dikarenakan menurut saya mencatat adalah satu hal yang membuat saya lebih memahami materi. Kemudian hal lainnya adalah saya berusaha sebisa mungkin untuk mencoba hal lain, seperti mencoba hal di luar materi agar wawasan lebih luas.

Pria kelahiran Gunungsitoli ini ternyata punya cita-cita besar, yaitu menjadi banker. Untuk itu, putra Arozisokhi Zai Firmaniati Gea ini terus menambah ilmunya di bidang perbankan, supaya mampu menembus dunia perbankan dan bisa mencapai cita-citanya kelak menjadi banker.

Soal lingkungan belajar di Kampus UHN Medan, menurutnya  sangat mendukung. Keinginannya untuk mencoba sesuatu di luar belajar menurutnya sangat membantu dia mempermudah pemahamannya tentang banyak hal.

“Untuk bisa mencoba hal  selain belajar materi kurikulum kuliah, saya mengikuti Magang dan Studi Independen yang akan menjadi modal saya kedepannya untuk dunia kerja yang sesungguhnya. Kampus Nommensen juga sangat mendukung Saya untuk mengikuti banyak kegiatan yang sangat bermanfaat untuk saya secara pribadi”,tegasnya.

Untuk lebih membantu adek kelasnya di Kampus UHN lebih maju lagi, Frengky Zai menyarankan supaya Kampus Nommensen menambah dan meningkatkan fasilitas, sehingga  mahasiswa yang belajar di kampus lebih nyaman.

Lince Sianturi

Lince Sianturi bersama ibu tercinta

Berbeda dengan Lisnawaty dan Frengky Zai, gadis kelahiran Pekan Baru ini mengadopsi pendekatan belajar yang agak langka dewasa ini, yaitu metode belajar terstruktur dan proaktif.

“Saya selalu memulai dengan merencanakan jadwal belajar yang baik, yang mencakup waktu yang cukup untuk semua mata pelajaran. Selain itu, saya mencoba berbagai teknik studi seperti membaca, membuat catatan, dan menjelaskan materi kepada diri sendiri untuk memahami konsep-konsep yang sulit.Saya juga aktif dalam diskusi kelompok, karena saya percaya bahwa berbagi pengetahuan dengan teman-teman sekelas dapat membantu memperdalam pemahaman saya”,ujarnya.

Putri Yosua H. Sianturi (+) dan Murniati Damanik ini  selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan antara teori dan praktik,  dan  juga mencari kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah dia pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

“Contohnya saya mengikuti Program Kampus Merdeka selama dua kali, yaitu Studi Independen dan Magang. Kemudian saya mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang studi saya dengan membaca jurnal ilmiah. Cara belajar seperti ini yang telah membantu saya memaksimalkan pembelajaran saya dan berkembang sebagai mahasiswa yang lebih aktif”,paparnya.

Lince Sianturi yakin, dengan metode belajar yang dia pilih dan terapkan selama ini, dia akan mampu meraih cita-citanya yang sangat ingin sekali  bekerja di perusahaan BUMN di Indonesia. Apalagi menurutnya, lingkungan belajar di kampus UHN  sejauh ini sudah mulai cukup bagus, alat-alat pembelajarannya sudah mulai lengkap, seperti ruang lab maupun praktek lainnya.

Di akhir ngobrol, Lince Sianturi menyarankan agar manajemen  UHN melengkapi sarana dan prasarana lebih baik lagi. “Perlu dilengkapi seperti tempat duduk di depan kelas, perlu dibuat karena kalau mahasiswa nunggu kelas selanjutnya, kami mahasiswa harus duduk lesehan di lantai, di bagian administrasinya jangan judes-judes. Mahasiswa sering kali takut jika mau mengurus berkas-berkas. Lapangan basket maupun olahraga lainnya supaya secepatnya bisa difungsikan, karena percuma punya lapangan bagus tapi tidak dipergunakan. Dan juga buat wisudawan yang akan lulus dibuat selalu acara yudisium.

Tasya F.Panjaitan

Tasya bersama orangtuanya

Gadis dari Prodi Akuntansi ini mengaku selalu mengulang pelajaran yang disampaikan dosen di kelas, sehingga materi kuliah yang disampaikan dosen tetap melekat, apalagi ditambah dengan mencari referensi dari berbagai sumber.

“Saya terapkan adalah belajar mengulang kembali setiap materi yang saya peroleh. Dimana saat dosen menerangkan teori saya mencatat inti sari materi serta Rumus-rumus dan juga contoh soal yang diterangkan. Saya akan mengulang kembali materi saat saya mengerjakan tugas yang diberikan dan juga mencari referensi dari YouTube dan Google, untuk mempertajam pemahaman saya”,ujarnya.

Saran Tasya kepada adek kelasnya,  jangan lupa bentuk group belajar yang saling mendukung. “Saya juga memiliki teman yang asik diajak diskusi tentang materi yang saling membantu di saat ada materi yang kurang paham, sehingga sangat dibutuhkan lingkungan pertemanan yang asik diajak belajar dan bekerjasama”,paparnya.

Tasya kelahiran Sidagal 2001 ini,  ingin bercita-cita menjadi seorang auditor yang berintegritas ini. Putri  Frikles Aris Tommit Panjaitan dan  Tiur Melinda Matondang, A.Md. Keb ini tinggal di Desa Sidagal Kec. Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara Sumut

Lingkungan belajar di Universitas HKBP Nommensen Medan menurutnya cukup baik, dimana dosen-dosen memberikan ilmu dengan menerangkan materi, memberikan contoh serta mengajak untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan berupa tugas, serta membentuk kelompok dalam setiap topik materi.

Ketika ditanya sarannya ke Kampus UHN Medan,  Tasya mengatakan supaya universitas lebih aktif lagi dalam membangun skill mahasiswa, serta juga membantu mempermudah urusan mahasiswa yang sedang mengurus berkas saat mengikuti kegiatan berupa magang, program Kampus Merdeka, supaya mahasiswa tidak patah semangat di awal saat mengikuti seleksi. “Saya berharap Nommensen kedepannya semakin harum namanya di seluruh Indonesia terkhusus di Medan”,pungkasnya.

AP.Welman

Welman bersama ibu tercinta

Belajar dengan santai tanpa tekanan ternyata jadi kunci AP.Welman menyelesaikan studinya di Prodi Pajak UHN Medan. “Cara belajar selama ini bersantai, tidak tertekan, tenang, pahami, fokus dan ikuti aturan sambil sesekali menciptakan seni untuk menghibur diri”,ujarnya.

Menurut pria kelahiran 1 Maret 2003 ini yang ingin jadi entrepreneur ini mengatakan bahwa kuliah di UHN Medan sangat menyenangkan, apalagi Kampus UHN Medan membebaskan mahasiswa dalam mengeksploitasi  potensi diri dalam pembelajaran dan kegiatan lainnya.

Putra Suka Karti Idaman Halawa (+) dan Nasida Laia ini berharap UHN Medan agar lebih meningkatkan dan memperbanyak kegiatan-kegiatan yang memupuk jiwa kepemimpinan serta jiwa jiwa yang takut akan Tuhan,  sesuai dengan moto, visi dan misi Kampus UHN Medan.(RED/MBB)