# Tags
#Bisnis

Inflasi Sumut 2022 Diproyeksikan Dalam Batas Sasaran Nasional

KampusMedan – Medan, Secara umum inflasi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2022 diperkirakan masih dalam rentang sasaran nasional 3% ±1%.Peningkatan inflasi didorong oleh meningkatnya pendapatan masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi, yang didukung progres pencapaian program vaksinasi yang baik, pengurangan sejumlah insentif/diskon tarif pemerintah, dan masih berlanjutnya bansos pemulihan ekonomi nasional.

Demikian dikemukakan Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Sumatera Utara, Soekowardojo saat Bincang-Bincang Media untuk Januari 2022,Senin (31/1/2022), didampingi Kepala KPwK Prov.Sumut yang baru, Doddy Zulverdi. Menurutnya, ada beberapa faktor pendorong inflasi di Sumut. Pertama, membaiknya daya beli masyarakat seiring dengan implementasi program vaksinasi, perbaikan kondisi lapangan kerja dan didukung oleh program bantuan sosial pemerintah.

Kedua, peningkatan permintaan dan ekspektasi masyarakat secara umum. Ketiga, kenaikan cukai rokok, harga elpiji non-subsidi, dan potensi pengurangan. Keempat, insentif tarif listrik pada tahun 2022. Kelima, insentif PPnBM dan pelonggaran LTV kendaraan bermotor mendorong konsumsi kendaraan bermotor.“Kelima meningkatnya harga angkutan udara sebagai dampak pelonggaran mobilitas dan meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan wisata. Keenam penyaluran insentif fiskal berpotensi mendorong kenaikan permintaan masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan untuk penahan inflasi ada beberapa faktor. Pertama, inflasi komoditas relatif terkendali dibandingkan tahun sebelumnya karena disertai dengan meningkatnya produksipangan utama dan hortikultura.“Kedua pulihnya rantai pasokan seiring dengan pelonggaran PPKM secara nasional.Ketiga koordinasi dan program pengendalian inflasi TPID Sumatera Utara dan pengawasan bersama Satgas Pangan. Keempat peran aktif BUMD dan implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk menjaga stabilitas harga, dan terakhir yakni kenaikan UMP 2022 di Sumatera Utara yang hanya sebesar 0,93%,” ujarnya.

Sedangkan pada 2022, pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat ke kisaran 4,7-5,5%, sejalan dengan akselerasi vaksinasi, akselerasi konsumsi swasta dan investasi, dan tetap terjaganya belanja fiskal pemerintah dan ekspor.

Ditanya soal QRIS, Deputi Kepala BI Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumut, Ibrahim mengatakan, BI menargetkan penambahan sebanyak 15 juta penggguna pengguna baru untuk layanan pembayaran digital mengggunakan QR Code Standar Indonesia (QRIS) di tahun 2022 ini. Dari jumlah itu, di Sumatera Utara (Sumut) menargetkan bisa menambah 980 ribu pengguna baru.“Secara nasional, target di akhir tahun 2022 sudah ada 27 juta. Kita harapkan diakhir tahun 2022, ada 1,34 juta pengguna QRIS di Sumut,” ujar Ibrahim dalam Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar secara hybrid, Senin (31/1/2022).

Untuk memenuhi target itu, kita akan melakukan ekspansi baik kepada merchant maupun pengguna (user), maupun ekspansi pada pengembangan layanan QRIS-nya. Begitu juga dengan ekspansi dengan melibatkan kolaborasi dengan kementarian/lembaga serta ekspansi ke wilayah 3T (terluar, terjauh, terbelakang).

Menurutnya, pengguna baru yang akan menjadi sasaran nantinya kalangan aparat penegak hukum, seperti anggota TNI/Polri, Kejaksaan hingga Pengadilan. Kemudian Pemda dan BUMD, tempat ibadah, pendidikan maupun komunitas pariwisata.“Ada banyak keuntungan yang didapat jika menggunakan dompet digital. Selain mudah, dompet digital juga lebih memberi keamanan daripada membawa uang dalam bentuk tunai,” tuturnya.

Dijelaskannya, penambahan pengguna baru QRIS ini tentunya tetap akan diikuti dengan penambahan jumlah merchant. Di tahun lalu, jumlah merchant pengguna QRIS tercatat sebanyak 610.082 merchant.Meski melebihi target yang ditetapkan, tetapi ketersediaan layanan pembayaran nontunai melalui QRIS masih berpotensi untuk terus meningkat dan akan terus didorong khususnya untuk di wilayah diluar kota Medan agar penyebarannya merata.

Dengan ketersediaan yang lebih luas tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kemudahan masyarakat dalam menggunakan QRIS sehingga akan turut meningkatkan akseptasi dan mendorong penambahan pengguna baru.(RED/MBB)