# Tags
#Ragam

Ibu Zaman Now, Ibu Multitalenta

Hari Ibu tahun 2022 mengangkat tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju.Tema tersebut bertujuan untuk mendorong perempuan agar terlibat dalam menyuarakan hak-haknya. Agar mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan.Mendorong kewirausahaan perempuan untuk peningkatan kemampuan wirausaha, perempuan dalam pemanfaatan teknologi dalam berusaha. Juga mendorong kepemimpinan perempuan di berbagai ranah dan tingkatan. Mendorong peningkatan kapasitas leadership perempuan dan memberikan peluang melalui langkah afirmasi agar semakin banyak perempuan yang menjadi leaders dan terlibat/dilibatkan dalam proses pengambilan Keputusan.

Sejarah diperingatinya Hari Ibu di Indonesia bermula ketika diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia pertama kali pada tanggal 22-25 Desember 1928. Hal ini bertujuan untuk menyatukan perkumpulan perempuan-perempuan Indonesia dalam satu Perhimpunan Perempuan Indonesia.

Jauh sebelumnya, sejatinya latar belakang Hari Ibu di Indonesia adalah dari kebangkitan perjuangan perempuan Indonesia telah dimulai sebelum masa kemerdekaan. Hal ini ditandai dengan perjuangan pahlawan perempuan di berbagai daerah, seperti Tjuk Njak Dien di Aceh, Nyi Ageng Serang di Jawa Barat, R.A Kartini di Jawa Tengah, dan masih banyak lagi.

Memperingati Hari Ibu tahun 2022, redaksi KampusMedan.com meminta tanggapa beberapa orang ibu dari berbagai profesi. Secara umum mereka berpendapat, bahwa seorang ibu perlu memiliki multi talenta.Berikut tanggapan mereka.

Dr. Suginam.,SE.,M.Ak, Dekan FEB Universitas Budi Dharma

Dr. Suginam.,SE.,M.Ak

Menjadi seorang ibu di zaman now, protective terkadang lebih sering, semua dilakukan karena hanya menginginkan kelak anaknya menjadi seorang yang melebihi dari sudut manapun. Namun cinta dan sayang tetap tulus tanpa batas. Menjadi ibu adalah sebuah kehormatan yang tak terkira ketika mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepada buah hati.

Sebagai seorang ibu sekaligus menjadi seorang pekerja, tentunya memliki tanggung jawab berbeda, namun berpikir cerdas menjadi pegangan dari setiap tindakan. Karena cerdas bagi saya adalah mampu memberikan kebijaksanaan dalam kondisi bagaimanapun.  Apabila di rumah mampu menjadikan rumah sebagai tempat yang paling nyaman untuk ditempati, mampu memberikan kebahagiaan bersama dalam rumah.

Ibu menjadi pelipur lara bagi seluruh anggota keluarga, ibu juga menjadi guru pertama bagi anak-anaknya.
Ibu bisa menjadi guru utama anak-anaknya, ibu mampu menjadi penerang kebahagiaan di dalam rumah, ibu menjadi justice dalam suatu perselisihan, ibu bisa menjadi pahlawan bagi anak-anak dan suami, ibu bisa menjadi teladan ketika seorang ibu mampu berikir dengan cerdas.

 

Luminta Sibarani, Staf Branch Manager Danamon Medan Citra Garden

Luminta Sibarani

Saat ini melihat perembuan sebagai sosok wanita karir adalah hal yang wajar. Bahkan tidak jarang saat ini melihat perempuan menjadi pemimpin di suatu organisasi. Terkadang melihat beberapa sisi, wanita karir harus mengorbankan keluarganya. Lantas manakah yang lebih baik? Berkarir atau berkeluarga? Jawabannya tentu semuanya baik, karena setiap orang memiliki caranya masing-masing, dan tentu merupakan pilihan terbaik bagi diri dan keluarganya. Tidak ada yang lebih unggul maupun yang kurang.

Menjadi ibu dan memilih berkarir tentu memiliki tantangan yang luar biasa, terutama dalam hal membagi waktu antara karir dan keluarga. Kuncinya adalah manajemen waktu. Manajemen waktu adalah pondasi utama agar sukses membagi dua kegiatan diatas. Agar keduanya seimbang, yaitu karir dan keluarga bisa sama-sama dikendalikan, maka pwelu manajemen waktu yang tepat.

Alokasi waktu yang tepat, misalkan ketika si ibu di rumah, maka fokuslah pada pekerjaan di rumah menyiapkan hidangan di rumah, memberesi rumah dan membersamai si buah hati. Ketika si ibu di rumah, berartifokus si ibu hanya ada yang di rumah. Ketika di kantor sebagai wanita karir, si ibu tadi fokus pekerjaan kantor. Jangan pula si ibu di rumah tapi mengurusi hal-hal lain dan membuat urusan rumah serta keluarga berantakan.

 

Nancy Naomi G.P.Aritonang, M.Psi, Psikolog, Wakil Dekan 3 Fak Psikologi UHN

Nancy Naomi G.P.Aritonang, M.Psi, Psikolog

Menjadi ibu harus bisa menempatkan diri sebagai sahabat dan pembimbing bagi anak. Meski anak mulai beranjak remaja dan dewasa, anak tetap butuh teman yang memahami dan perduli dengannya serta berbagi waktu suka dan duka dengamnya. Disamping itu, ibu tetap harus membimbing anak tentang apa yang baik dan buruk, apa yang kurang penting, cukup penting dan prioritas untuk dilakukan/dipilih, dengan tetap mengakomodir minat dan harapannya yang baik

Juga membimbing anak untuk punya tujuan hidup dan cita-cita, sehingga sejak dini tahu apa yang perlu dipersiapkan untuk mencapainya. Tentu seorang ibu juga tidak bisa memenuhi semua keinginan anak, tetapi ibu bisa mengajari anak untuk mengembangkan karakter pejuang, kreatif, bijak dan iklas, sehingga bisa mengatasi tantangan zaman dengan mental yang kuat.

 

 

Diah  Lukitoningsih,SE, Pengusaha

Diah Lukitoningsih,SE

Peranan ibu saaat ini harus lah multitalenta,ibu zaman sekarang harus bisa mendidik anak,menjadi pembicara yang baik untuk keluarganya, menjadi sosok yang bisa diandalkan dalam setiap kondisi…
Pada dasarnya, kodrat seorang ibu adalah membesarkan anak dan bekerja di rumah tangga, tapi tak ada salahnya kita membantu dan memberikan yang terbaik untuk keluarga dari pengghasilan yang kita dapatkan.

Saya adalah seorang ibu dan juga seorang wirausaha yang memiliki berbagai macam usaha,tapi saya tetap juga mengontrol anak-anak saya dengan baik, mengembangkan minat dan bakat mereka sehingga menjadi anak yang berprestasi.  Menjadi sosok yang akan mereka tiru dan berharap mereka mempunyai mental yang kuat untuk menghadapi masa yang akan datang. Pada intinya seorang ibu harus memberi yang terbaik untuk keluarganya.(RED/MBB)

BI Naikkan BI7DRR Jadi 5,50%