# Tags
#Kampus

TGB Beri Kuliah Umum di Institut Bisnis IT&B Medan

KampusMedan – Medan, Tokoh nasional Dr Tuan Guru Bajang (TGB), Muhammad Zainul Majdi, mengajak mahasiswa-mahasiswi Institut Bisnis IT&B, untuk tidak terjebak dalam paradigma yang menyebut revolusi industri membuat lapangan kerja menjadi sempit dan ruang kreativitas terbatasi.

“Sebaliknya, revolusi industri itu merupakan ruang besar untuk menampung orang yang punya kepercayaan diri kuat. Ruang besar yang siap untuk menampung siapa saja yang punya kepercayaan diri yang kuat. Yang punya integritas yang baik dan punya kemampuan kolaborasi dengan orang-orang yang berbeda,” kata TGB saat mengisi kuliah umum di Institut Bisnis IT&B, Kamis, 13 Oktober 2022.

Kuliah umum bertema “Peluang Kerja di Era Revolusi 5.0” dihadiri oleh 600-an mahasiswa Institut Bisnis IT&B yang berasal dari berbagai program studi. Mahasiswa Institut Bisnis IT&B sangat antusias dalam mengikuti kuliah umum tersebut. Turut hadir Managing Director Institut BIsnis IT&B, Dr Agus Susanto Tan, Rektor Prof. Ir. H. Zulkarnain Lubis, MS. PhD, para Wakil Rektor dan civitas Institut Bisnis IT&B.

Dalam kuliah umumnya, TGB menyebut era revolusi 5.0 adalah era kolaborasi. Bukan lagi era ‘superman’, dimana untuk menjadi unggul, seseorang dituntut menjadi manusia super bisa segalanya. Di era revolusi 5.0 ini, kata TGB, setiap orang dituntut untuk ahli di bidangnya dan bekerjasama dengan orang lain yang memiliki keahlian yang berbeda, namun mampu menutupi kekurangan satu dengan lainnya.

“Ini bukan era superman. Ini era kolaborasi. Cari orang yang bisa menutupi kekurangan kita. Jangan cari teman yang cuma satu selera. Jangan cari teman yang punya satu kecenderungan sama dengan kita. Cari teman yang bisa memberikan ilmu yang kita enggak tahu,” kata TGB.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode itu mengatakan, dengan tradisi akademik yang dibangun di Institut Bisnis IT&B dan keragaman latar belakang mahasiswa dan mahasiswi, mereka semua akan bisa membangun jejaring yang saling melengkapi.”Kalau orang bicara soal kekuatan kolaborasi. Kolaborator anda yang utama adalah yang ada di sebelah kanan dan kiri anda saat ini,” kata TGB.

Society 5.0

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kuliah Umum, Albert Masli yang juga Wakil Rektor III Institut Bisnis IT&B, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Dr. TGB Muhammad Zailnul Majdi atas kesediaanya meluangkan waktu ditengah-tengah kesibukannya dalam melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Utara.“Semoga dengan pelaksanaan kuliah umum tersebut dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi mahasiswa-mahasiswi Institut Bisnis IT&B,” kata Albert Masli

Managing Director Institut Bisnis IT&B, Dr Agus Susanto Tan mengatakan, civitas Institut Bisnis IT&B kali ini beruntung kedatangan tamu terhormat Tuan Guru Bajang Dr. M. Zainul Majdi, MA, yang berkenan berbagi ilmu dan pengalaman kepada kita semua.”Beliau (TGB) dalam pandangan saya adalah sosok yang memiliki kapasitas keilmuan yang tinggi, seorang tokoh masyarakat yang disegani, seorang ulama, seorang pendidik dan juga seorang yang sudah berpengalaman dalam organisasi sosial dan politik, serta berhasil saat menjabat sebagai gubernur,” sebut Dr Agus.

Sebagaimana diketahui, bahwa society 5.0 adalah sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Pada era ini, masyarakat diharapkan mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Dalam menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Peserta didik diharapkan dapat memiliki kecakapan hidup abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, yakni creativity, critical thinking, communication dan collaboration.

Rektor Institut Bisnis IT&B, Prof. Ir. H. Zulkarnain Lubis, MS. PhD menjelaskan, ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0, antara lain Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT); Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan; dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik.”Society 5.0 yang digagas oleh negara Jepang memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti IoT, AI dan Robot tersebut untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman dan lebih efektif,” beber Prof Zul, sapaan akrabnya.

Society 5.0 yang diresmikan 2 tahun yang lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi atas resolusi industri 4.0. Dengan konsep Society lebih focus pada konteks terhadap manusia. Jika revolusi industri menggunakan AI, dan kecerdasan buatan sebagai komponen utamanya sedangkan Society 5.0 menggunakan teknologi modern hanya saja mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya.

“Ringkasnya Era 5.0 mengubah paradigma dan membawa revolusi, dengan penekanan pada teknologi dan mengasumsikan bahwa potensi kemajuan yang sebenarnya terletak pada kolaborasi antara manusia dan mesin,” jelas Rektor Institut Bisnis IT&B.

Dalam Revolusi Industri 5.0, Institut Bisnis IT&B membutuhkan personil terlatih dan teknologi yang tepat. “Untuk itulah mahasiswa mestinya dipersiapkan dengan kurikulum dan metode pembelajaran yang tepat dan apa yang kita lakukan saat ini melalui kuliah umum ini diharapkan merupakan bahagian dari terwujudnya mahasiswa dan lulusan IB IT&B yang terlatih, memiliki keterampilan yang tepat dan teknologi yang tepat pula,” ucap Rektor.(REL/MBB)