# Tags
#Kampus

Banyak Siswa SD Kena Corona, Pakar Khawatir Rumah Sakit Dibanjiri Anak-anak 

KampusMerdeka – Jakarta, Ribuan siswa terinfeksi COVID-19 saat sekolah tatap muka. Dari seluruh jenjang, siswa SD dilaporkan paling banyak tertular COVID-19. Data dari Kemendikbudristek menunjukkan ada 1.296 klaster sekolah dan 581 diantaranya terjadi di sekolah dasar dan menyebabkan 6.908 siswa SD terkena COVID-19.

Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, mengkhawatirkan terjadinya penularan COVID-19 pada anak. Terlebih, mereka termasuk kelompok yang belum bisa mendapatkan vaksin Corona.”Semoga kita punya mitigasi untuk ini sehingga fasilitas medis tidak dibanjiri anak-anak. Jangan buru-buru. Sabar,” tulisnya di akun media sosialnya, Kamis (23/9/2021).

Sekolah diharapkan bisa mengupayakan proteksi untuk anak-anak seiring pelaksanaan tatap muka. Fasilitas dan durasi belajar harus terus diperhatikan untuk memperkecil risiko mereka tertular COVID-19.Anak usia di bawah 12 tahun belum dikaji pemberian vaksinnya oleh ITAGI. Padahal anak juga butuh perlindungan maksimal di masa pandemi terlebih mereka sedang sekolah tatap muka.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat per 20 September 2021 di 46.500 sekolah, ada 2,8 persen atau 1.296 sekolah yang melaporkan klaster COVID-19.”Kasus penularan kira-kira 2,8 persen yang melaporkan,” lapor Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendikbudristek, Jumeri, dalam diskusi daring Selasa (21/9/2021).

Jika dirinci, Jumeri menyebutkan klaster COVID-19 paling banyak terjadi di SD yaitu 2,78 persen. Detailnya SD sebanyak 581 sekolah, SMP sebanyak 241 sekolah dan SMA sebanyak 107 sekolah. Untuk itu, orang tua harus mewaspadai terjadinya penularan COVID-19 pada anak, terlebih jika anak sedang PTM.

dr Fauzi Mahfuzh dari RSUP Persahabatan menyebutkan, bahwa anak-anak yang positif corona biasanya tidak bergejala atau bergejala ringan.Ia memaparkan, tidak ada gejala yang secara khusus terdeteksi pada anak-anak. Umumnya, gejala yang paling sering ditemui adalah batuk dan demam tinggi. Namun gejala lain seperti pilek, lemas, sesak napas, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan keram otot juga menjadi gejala anak positif covid.

Sementara itu, dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah gejala COVID-19 pada anak yang harus diwaspadai.Demam atau meriang, Batuk, Hidung tersumbat atau pilek, Kehilangan indra penciuman, Sakit tenggorokan, Sesak napas atau kesulitan bernapas, Diare, Mual atau muntah, Sakit perut, Kelelahan, Sakit kepala, Nyeri otot atau tubuh, Hilangnya nafsu makan.(DTC/MBB)