# Tags
#Bisnis

Jaringan 4G USO di Sumatera Layanan 4G XL Axiata Akan Sampai ke Pulau Nias

KampusMedan – Medan, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terpilih menjadi salah satu operator mitra kerja sama pemerintah dalam program penyediaan layanan seluler 4G di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Menurut pengumuman Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) tersebut, program ini merupakan bagian dari realisasi jaringan 4G Universal Service Obligation (USO) yang dikoordinasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Bagi XL Axiata, partisipasi dalam program ini merupakan bagian dari komitmen XL Axiata memasuki usia 25 tahun dalam upaya “Membangun Indonesia Digital”

Khusus di Sumatera Utara, program ini menjangkau 66 desa di 12 kecamatan yang masuk wilayah 3 kabupaten di Nias. Untuk Kabupaten Nias Barat, ada Desa Balowondrate, Bawosaloo, Halamona, Hanofa, Hinako, Imana, Kafo Kafo, Lahawa, Pulau Bogi dan Tuwa Tuwa (Kecamatan Sirombu). Kabupaten Nias Selatan mencakup Desa Hilimbulawa dan Hilisaloo (Kecamatan Amandraya), Baruyu Sibohou, Duru, Eho, Hilianombasela, Hilikana, Hilinifaese, Lumbui Melayu, Lumbui Nias, Omega, Sepakat, Sialema, Tano Mokinu, Tebolo Melayu, Tuwaso (Kecamatan Hibala), Hiliaurifa Hilisimaetano (Kecamatan Maniamolo), Koto dan Orahili (Kecamatan Pulau-Pulau Batu), Bawolawindra, Bawositora, Hilizamorogotano (Kecamatan Pulau-Pulau Batu Barat), Adam, Bais, Bais Baru, Labuan Rima, Labuan Rima Baru, Lambak, Mahang Labara (Kecamatan Pulau-pulau Batu Timur), Afore Gobo, Bale-Bale Sibohou, Limo Biang, Memong, Teluk Limo, Wawa dan Ziabiang (Kecamatan Pulau-Pulau Batu Utara), Gobo, Gondia, Maufa, Silina dan Silina Baru (Kecamatan Simuk), Baluta, Bawo Ofuloa, Bawo Orudua, Bawoanalita Saeru, Eho Baluta, Hale Baluta, Hiligeho Sogawu, Hilimasio, Jeke, Makole, Saeru Melayu dan Sifauruasi (Kecamatan Tanah Masa). Sedangkan di Kabupaten Nias Utara meliputi Desa Faekhuna’a (Kecamatan Afulu), Hiligawolo dan Marafala (Kecamatan Lahewa).

Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, total ada 132 titik desa kategori 3T yang berada di tujuh provinsi yang akan dikelola Xl Axiata melalui program USO tersebut. “Semua titik tersebut berada di area yang benar-benar terpencil, bahkan hampir semuanya berada di perbatasan wilayah NKRI dengan wilayah negara tetangga atau perairan internasional. Karena itu kami merasa terhormat mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola jaringan dan layanan 4G di titik-titik terpencil tersebut, karena ini tidak hanya bicara tentang bisnis, tetapi juga menyangkut bagaimana kami terpanggil untuk turut memperkuat kedaulatan wilayah Republik Indonesia”,ujarnya.

Menurut Gede, dalam program ini, XL Axiata bertugas untuk mengintegrasikan infrastruktur jaringan 4G USO yang disediakan oleh BAKTI dengan jaringan core dan billing milik XL Axiata, termasuk memberikan layanan pelanggan secara end to end. Penetapan setiap titik lokasi ditetapkan oleh pemerintah. BAKTI sebagai penanggung jawab penyedia infrastruktur radio dan backhaul sampai ke titik point of integration dengan operator seluler.

Dari daftar titik-titik lokasi jaringan 4G USO yang akan dikelola oleh XL Axiata tersebut, beberapa di antaranya berada di Samudera Hindia seperti Mentawai (Sumatera Barat), Nias (Sumatera Utara), serta Pulau Banyak dan Pulau Aceh (Aceh). Lalu ada juga Natuna dan Anambas (Kepulauan Riau) yang jauh di Laut Cina Selatan. Selanjutnya di perairan Selat Malaka ada antara lain Pulau Jemur, Rupat Utama, dan Kepulauan Meranti yang masuk Provinsi Riau. Titik lainnya berada di desa-desa terpencil yang tersebar di Pelalawan (Riau), Singkil (Aceh), Bintan (Kepulauan Riau), Seluma (Bengkulu), dan Pesisir Barat (Lampung).

“Semua jaringan yang dibangun dalam program ini merupakan jaringan 4G dan akan menggunakan koneksi vsat dan terestrial. Semua aspek teknis pembangunan infrastruktur jaringan radio dan transport sampai ke titik interkoneksi dengan operator, akan ditangani oleh BAKTI. Untuk operasionalnya, tentu kami perlu menunggu pembangunan infrastruktur ini selesai, sehingga dapat kami integrasikan dengan jaringan core, billing serta system layanan pelanggan kami. Informasi yang kami terima, pembangunan di sejumlah titik lokasi sudah akan dilaksanakan sebelum akhir tahun, selebihnya di tahun depan,” pungkas Gede.(REL/MBB)