# Tags
#Bisnis

Indosat Berinovasi, Masyarakat Diberdayakan Lewat Program Digitalisasi

“Meski putri saya lahir tanpa tapak kaki kirinya, saya tidak minder membesarkannya. Saya akan terus berikhtiar untuk membesarkannya menjadi anak gadis yang dewasa dan cantik, saya akan membeli kaki palsu buat dia. Terimakasih bantuan gerobak dari Indosat, saya bisa jualan manisan buah dengan baik. Hasil jualan saya akan saya belikan kaki palsu buat putri kami tercinta”.

Itulah sedikit true story dari Fahrizal Alfatan, salah seorang penerima bantuan gerobak Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), yang berdomisili di Desa Aras Kabu Dusun Mesjid Gg Bujah Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Fahrizal mengisahkan perjuangannya membesarkan putrinya bernama Akhwatun Maunah. Bantuan gerobak dari Indosat ternyata bukan hanya sekadar bantuan material, tapi juga pembinaan digital marketing, sehingga Fahrizal tahu cara memposting dagangannya di platform sosial media, sehingga semakin diminati masyarakat.

Fahrizal adalah satu dari sejumlah pelaku usaha UKM yang diberdayakan Indosat lewat bantuan gerobak jualan dan pembinaan digital marketing. Pemberian bantuan gerobak tersebut mampu membantu Fahrizal dan teman-temannya yang lain menghidupi anak dan keluarga mereka, termasuk untuk membiayai pengobatan keluarganya.

Sejumlah pengusaha UMKM lainnya antara lain Wak Imin/nanda yang tinggal di Jln.Sumarsono Gg Pribadi No 5A Helvetia, Nur Asiah di Jln.Brigjen Katamso Gg Perbatasan Medan Johor, Kakek Siti Rahma tinggal di Belawan, Roswita  di Jln.Bunga Turi Perumahan Minimalis Blok D2 No 5 Sidomulyo Sunggal Deli Serdang, Herlina di Jln.Perunggu Lingkungan 6 Medan Deli.

Semakin tinggi peradaban manusia, tuntutan hidupnya semakin praktis. Tuntutan kepraktisan hidup manusia tersebut dijawab teknologi dengan kehadiran layanan-layanan digital di berbagai aspek kehidupan manusia. Itu berarti digitalisasi di berbagai aspek kehidupan tak bisa terelakkan.

Seperti kata pakar, Alvin Tofler, yang membagi perkembangan peradaban manusia itu menjadi 3 gelombag, yaitu gelombang pertama Masyarakat Agraris, gelombang kedua Masyarakat Industri dan gelombang ketiga adalah Masyarakat Informasi.

Beberapa ciri yag dimiliki oleh Masyarakat Informasi seperti yang terjadi saat ini antara lain, mobilitas informasi berjalan sangat cepat dan menyebabkan tingkat efisiensi sangat tinggi, mobilitas manusia dan barang semakin meningkat, diperoleh energi alternatif yang dapat didaur ulang, produktivitas pangan semakin meningkat dengan penggunaan bio tekhnologi, industri mekanik berubah menjadi industri program(perangkat lunak), ditemukannya tekhnologi informasi dan data processing.

Tuntutan Masyarakat Informasi tersebut benar-benar disadari jajaran manajemen Indosat, yang dipimpin Vikram Sinha selaku President Director and CEO. Lewat sentuhan mereka, lahirlah berbagai produk digital yang mampu memberdayakan masyarakat Indoensia.

Ada banyak produk Indosat yang diluncurkan menghadirkan layanan digital bagi masyarakat. Dari sekian banyak produk Indosat tersebut, saya sangat terkesan layanan yang langsung menyentuh dan mampu memberdayakan masyarakat. Misalnya Platform Indosat Digital Ecosystem (IDE).

Diluncurkan 2022, IDE memang ditujukan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). IDE memberikan akses komunitas dan solusi kelas enterprise untuk mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia.

Mengapa harus bergabung dengan IDE? Pengusaha UMKM dapat menikmati berbagai layanan penunjang kesuksesan bisnis mereka, antara lain memperoleh wawasan bisnis yang disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan bisnis UMKM.

Selain itu bisa belajar tips untuk memahami tren pasar dan strategi bisnis dari ahlinya, memberikan solusi produk & layanan untuk memudahkan operasional bisnis. Pilihan kontennya pun beragam, seperti Fundamental Marketing untuk memahami aspek-aspek penting di dunia pemasaran sebagai langkah awal memulai bisnis.

Kemudian Digital Marketing, sebagai wadah mempelajari dasar-dasar membuat strategi digital marketing yang tepat sasaran. Juga Business Model Canvas, membantu pelaku usahan UMKM memahami model bisnis yang dapat mengikuti perkembangan zaman dan konsumen.

Hal ini sejalan dengan tujuan IOH yang lebih besar, yaitu menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa, salah satunya bagi pelaku UMKM agar #BeraniJadiBesar lewat berbagai fitur yang ditawarkan IDE.

Country Director, Indonesia, Google Cloud, Megawaty Khie, pun merespon positif IDE, karena platform ini lengkap dan menyediakan tools yang didukung data dan keterampilan digital yang diperlukan untuk UMKM di area metro dan non-metro, untuk menjadi perusahaan yang mapan di masa depan, dalam skala yang hanya terjadi melalui penggabungan teknologi cloud dan telekomunikasi yang terdepan.

Tak ketinggalan, Indosat juga mendorong program IDE ke Indonesia Timur. Perluasan jaringan ini dilakukan untuk menaikkan traffic dalam rangka ekspansi bisnis dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan jaringan yang menjangkau banyak tempat, kita berharap banyak pelaku UMKM yang bertransformasi ke digital. Layanan digital Indosat tidak hanya menyasar pelaku UMKM, tapi semua kalangan, termasuk remaja dan pemuda yang kita kenal dengan istilah Generasi Milenial dan Generasi Z.

Menyadari betapa layanan digital akan menjadi trend, dan operator selular akan berkompetisi dalam mengincar pelanggan baru lewat kanal digital, Indosat Ooredoo ternyata sudah mempersiapkan fondasinya sejak tahun 2015. Fondasi layanan digital tersebut di tahun 2015 lalu digagas lewat “Mimpi Indosat Ooredoo menjadi Operator Digital Terdepan” yang disampaikan langsung Alexander Rusli selaku Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo ketika itu.

Visi menjadi operator digital terdepan tersebut ternyata tidak hanya semboyan belaka, alias bukan ‘kaleng-kaleng’ seperti sebutan masa kini. Terbukti sejak “mimpi” tersebut dicanangkan, secara berkesinambungan Indosat Ooredoo meluncurkan beragam layanan digital, baik untuk memudahkan aktivitas masyarakat maupun memperlancar aktivitas bisnis di Indonesia.

Demi meraih mimpi tersebut, Indosat Ooredoo pun menyiapkan langkah-langkah strategis. Salah satunya, meningkatkan variasi layanan digital dan touchpoint lain, yang akan membuat pelanggannya lebih mudah mengakses perusahaannya, dan juga menghasilkan aplikasi-aplikasi baru yang bersifat digital. Maka hadirlah Dompetku Nusantara, iBot, Aplikasi Pajak Online, iAds, iManage, iKanvas, MPWR, MyIM3, Mobile Data Plan, Snapchat Special Package, iDok, Smart Asset, iSOC.

Tidak terkecuali layanan digital bagi nasabah bank, Indosat bekerjasama dengan Bank QNB menghadirkan UCan yang hadir dengan dua fitur utama, yaitu Cash Withdrawal yaitu fitur tarik tunai yang dapat ditransfer ke rekening bank pengguna, dan fitur Installment dapat dimanfaatkan untuk membeli produk paket data Indosat Ooredoo Hutchison yang tersedia secara eksklusif untuk pengguna UCan.

Dengan integrasi jaringan dan penggunaan teknologi terdepan, Vikram Sinha pada awal tahun 2023 optimis bahwa dalam 3 tahun ke depan Indosat mampu mendorong 21 juta pelaku usaha UMKM punya akses ke infrastruktur digital yang memadai.

Optimisme Vikram Sinha memang berdasar. Hal itu terlihat pada cakupan jaringan IOH yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 137 ribu, bahkan sudah merampungkan jaringan 5G IOH di delapan kota yakni Jakarta, Karawang, Bandar Lampung, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar dan Bali pada awal tahun 2023.

Indosat tidak berhenti sampai di situ. Pada Mei 2023, Indosat dan GSMA berkolaborasi dalam program Digitalisasi Konservasi Mangrove, dalam upaya meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi Indonesia dengan pengembangan mitigasi berbasis seluler.

Kolaborasi ini merupakan salah satu inisiatif untuk menangani dampak perubahan iklim dunia yang dituangkan ke dalam program “Digitalisasi Konservasi Mangrove” di Kalimantan Utara. Program berkelanjutan ini juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Universitas Borneo Tarakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, dan Pemda Sebatik Barat. Penulis Mangasi Butarbutar, wartawan media online www.kampusmedan.com