# Tags
#Kampus

Lulus UC Berkeley, Kerja di Silicon Valley, Astrid Pilih Pulang ke Indonesia

KampusMedan – Jakarta, Pemilik akun @aciiidcia atau Cecilia Astrid Maharani jadi viral di TikTok. Astrid membagikan pengalaman dirinya yang berhasil kuliah di University of California, Berkeley, Amerika Serikat hingga bekerja di Silicon Valley, California sebagai software engineer. Astrid pun membagikan percakapannya bersama sang ayah. Sang ayah menyuruh dirinya untuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Enggan mengikuti jejak ayah, Astrid pun membalas dirinya ingin masuk jurusan teknik. Dan si ayah terlihat meragukan sang putri dengan mengatakan, “Mau jadi apa nanti?”. Menepis perkataan sang ayah, Astrid berhasil diterima di UC Berkeley jurusan Electrical Engineering dan Computer Science pada April 2014, yang dibuktikan dengan acceptance letter di akun TikToknya.

Perjuangannya masuk UC Berkeley tak mudah. Ia lebih dulu masuk ke ke community college bernama Diablo Valley College (DVC) saat masih berusia 16 tahun. “Jadi sebelum ke UC Berkeley, saya ke community college dulu yang namanya Diablo Valley College (DVC) itu di usia 16 tahun. Saya kesana pakai ijazah IGCSE (kurikulum cambridge) yang saya ambil di SMA kelas 1,” ujar Astrid pada detikEdu, Selasa (10/8/2021).

Saat di DVC, Astrid belajar ekstra untuk mewujudkan mimpinya masuk ke UC Berkeley. Hasil memang tak pernah mengkhianati usaha kerasnya. “Kemudian di DVC itu baru apply ke UC Berkeley dan akhirnya diterima.”

Setelah menuntaskan kuliah dengan mendapat predikat Cumlaude, Astrid berhasil bekerja di salah satu perusahaan yang berada di Silicon Valley sebagai software engineer.”Jadi aku bersekolah 2 tahun di DVC, 2 tahun di UC Berkeley. Kemudian pada semester terakhir saya apply kerja di Silicon Valley dan akhirnya keterima sehingga bekerja di sana. Nama company-nya MyVest,” ujar Astrid

Setelah lima tahun tinggal di negeri Paman Sam, ia memutuskan untuk pulang ke negara kelahirannya. Astrid mengaku kembali tanah air karena ingin berkontribusi untuk Indonesia.”Kembali ke Indonesia karena mikir marketnya start up di Indonesia lagi di inflection point, mau contribute ke Indonesia aja karena gak banyak orang yang seberuntung saya bisa masuk ke UC Berkeley dan punya kesempatan bekerja di Silicon Valley,” kata Astrid.

Hanya saja banyak yang menyayangkan langkahnya itu. Astrid yang saat ini menjadi Head of Data Science di Mekari itu, menuturkan keputusan tersebut sering dianggap sebagai suatu kesalahan. Talenta yang dimilikinya dinilai akan sia-sia jika bekerja di negeri sendiri.”Yang mau saya bilang adalah jangan terlalu fokus sama uang yang banyak karena kebahagiaan yang lebih full justru didapat disaat kita bisa membantu atau berguna bagi orang yang membutuhkan,” kata Astrid.(DTC/MKM)