2023, BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Akan Tetap Kuat
KampusMedan – Medan, Untuk tahun 2023, Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap kuat dan cenderung bias ke atas dalam kisaran 4,5-5,3%, sejalan dengan trend penguatan ekonomi global.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI ) Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, saat menggelar Bincang Bareng Media (BBM) kepada wartawan secara offline dan online, Selasa (28/02/2023).
“Kinerja ekspor berpotensi akan lebih tinggi dari prakiraan semula didorong pengaruh positif perbaikan ekonomi Tiongkok. Konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh tinggi dipengaruhi keyakinan pelaku ekonomi yang meningkat dan kenaikan mobilitas masyarakat pasca pencabutan PPKM. Investasi membaik didorong perbaikan prospek bisnis, peningkatan aliran masuk PMA, serta penyelesaian PSN yang berlanjut, “kata Doddy Zulverdi .
Sedangkan untuk laju inflasi Sumatera Utara pada tahun 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yang didukung oleh peningkatan produksi bahan pangan strategis. “Sinergi kebijakan yang lebih kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia, antara lain melalui penguatan implementasi GNPIP dan optimalisasi pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan, juga diprakirakan dapat mengarahkan inflasi kembali ke dalam sasaran inflasi nasional 3%±1% di sepanjang tahun 2023, “paparnya.
Doddy Zulverdi juga menyampaikan, ada 8 faktor penahan inflasi Sumatera Utara di Tahun 2023, diantaranya penurunan harga BBM Pertamina produk Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina Dex pada awal tahun 2023.
Kemudian Kenaikan suku bunga acuan untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi sehingga inflasi inti tetap terjaga. Selanjutnya penerapan kebijakan subsidi domestik yang lebih stabil sepanjang tahun 2023, peningkatan produksi pangan strategis melalui optimalisasi KAD, pemanfaatan SRG, CAS, food estate.
Kemudian perluasan pengembangan produk olahan hortikultura yang lebih tahan lama, serta komunikasi efektif melalui iklan layanan masyarakat belanja bijak dan sidak pasar/pasar murah menjelang HBKN yang diprakirakan mampu menjaga ekspektasi masyarakat terhadap inflasi.
Ditanya soal pengguna QRIS di Sumatera Utara menurutnya terus meningkat, dimana hingga 13 Januari 2023, jumlah merchant QRIS di Sumatera Utara telah mencapai 944 ribu merchant atau tumbuh 31% (yoy), dengan proporsi terbesar pada segmen mikro (64,52%).
Secara spasial, lanjut Doddy, jumlah merchant QRIS tertinggi berada di Kota Medan dengan total merchant yang mencapai 445 ribu (47% dari total merchant). Sementara itu dari sisi pengguna, hingga Desember 2022 telah terdapat 1.02 juta tambahan pengguna baru QRIS di Sumatera Utara atau 103,79% dari target.
“Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat Sumatera Utara sekaligus mendukung capaian target pengguna dan volume transaksi QRIS pada Tahun 2023, KPwBI Prov. Sumut telah melaksanakan beberapa sosialisasi keuangan digital dan perlindungan konsumen,” tutup Doddy.(RED/MBB)