# Tags
#Bisnis

PON XXI dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Oleh: Fajrillah, S.Kom., M.Si., M. Kom, Dosen Universitas IBBI, Pengamat Ekonomi

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, yang akan diadakan pada tahun 2024, merupakan ajang olahraga terbesar di Indonesia, yang dapat menjadi momen penting sebagai trigger (pendorong) pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sektor Pariwisata

PON XXI akan menarik ribuan atlet, ofisial, dan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia. Ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tuan rumah.

Wisatawan akan menghabiskan uang untuk akomodasi, makanan, transportasi, dan aktivitas lainnya, yang langsung meningkatkan pendapatan lokal.

Liputan media dan kampanye promosi yang menyertai PON XXI, dapat meningkatkan visibilitas daerah tuan rumah sebagai destinasi wisata, yang berpotensi menarik lebih banyak wisatawan di masa depan.

Sektor Ekonomi Kreatif

PON XXI memberikan peluang bagi produk ekonomi kreatif lokal (kerajinan, kuliner khas, produk seni) untuk dipromosikan dan dijual kepada pengunjung.

Daerah tuan rumah dapat mengadakan pameran dan festival yang menampilkan produk-produk kreatif lokal, sehingga meningkatkan pendapatan para pelaku ekonomi kreatif.

Momen ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif dengan sektor lainnya, seperti pariwisata dan teknologi, guna menciptakan produk atau layanan baru yang inovatif.

Contoh Studi Kasus PON XIX di Jawa Barat (2016)

PON XIX yang diadakan di Jawa Barat pada tahun 2016 merupakan salah satu contoh sukses bagaimana ajang olahraga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

PON XIX menarik sekitar 47.000 orang, termasuk atlet, ofisial, dan pengunjung dari berbagai daerah. Kunjungan ini memberikan dampak positif langsung pada industri pariwisata lokal.

Diperkirakan sekitar Rp1,5 triliun perputaran uang terjadi selama PON XIX di Jawa Barat, yang sebagian besar berasal dari pengeluaran wisatawan untuk akomodasi, makanan, dan transportasi. Hotel dan restoran mengalami peningkatan okupansi dan pendapatan signifikan selama acara berlangsung.

PON XIX juga dimanfaatkan untuk mempromosikan destinasi wisata di Jawa Barat, seperti Bandung, Bogor, dan Pangandaran, yang pada akhirnya meningkatkan kunjungan wisatawan setelah acara berakhir.

Berbagai produk kreatif lokal, seperti kerajinan tangan dan kuliner khas Jawa Barat, dipromosikan selama acara. Ini tidak hanya meningkatkan penjualan produk lokal, tetapi juga memperkenalkan budaya dan kekayaan lokal kepada pengunjung.

Pameran dan festival seni digelar sebagai bagian dari rangkaian acara PON XIX, yang memberikan platform bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk menampilkan karya mereka dan menjalin kemitraan baru.

Strategi untuk Memaksimalkan Potensi PON XXI Sumut dan Aceh

  • Kolaborasi dengan Industri Pariwisata. Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pelaku industri pariwisata untuk menawarkan paket-paket wisata khusus selama PON XXI, termasuk tur ke destinasi wisata utama dan pengalaman budaya lokal.
  • Pengembangan Infrastruktur. Investasi dalam peningkatan infrastruktur pariwisata, seperti jalan, transportasi publik, dan fasilitas umum, akan membuat daerah lebih menarik dan nyaman bagi wisatawan.
  • Dukungan untuk Ekonomi Kreatif. Pemerintah dapat memberikan dukungan berupa pelatihan, pendanaan, dan promosi bagi pelaku ekonomi kreatif lokal agar mereka dapat memanfaatkan momen PON XXI dengan optimal.
  • Mengadakan pameran dan festival ekonomi kreatif sebagai bagian dari rangkaian acara PON XXI untuk menampilkan produk dan inovasi lokal.

Penutup

PON XXI dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan strategi yang tepat, daerah tuan rumah dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, mengembangkan produk lokal, dan menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan.(KM/MBB)