# Tags
#Kampus

Pendidikan Indonesia dan Pembelajaran Adaptif

Pendidikan di Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, meskipun telah terjadi perkembangan. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan akses, kualitas pendidikan yang tidak merata, dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Peningkatan kualitas guru, pemerataan infrastruktur, dan digitalisasi pendidikan menjadi fokus utama pemerintah.

Rektor IB IT&B, Dr.Agus Susanto Tan mencontohkan, tidak semua anak di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, terutama di daerah terpencil, dan beberapa masalah lainnya. Menurutnya ada beberapa kendala selama ini antara lain Kualitas Pendidikan yang Tidak Merata (Mutu pendidikan masih bervariasi antara sekolah di kota besar dan daerah terpencil, dipengaruhi oleh faktor seperti kualitas guru dan infrastruktur).

Selain itu Relevansi Kurikulum (Kurikulum terkadang dianggap kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi), Kualitas Guru (Meskipun banyak guru memiliki kualifikasi S1, namun masih banyak yang belum memiliki sertifikasi dan kompetensi yang memadai),  Infrastruktur (Keterbatasan sarana dan prasarana, seperti ruang kelas dan laboratorium, menghambat proses belajar mengajar), Kesenjangan Digital (Akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang merata masih menjadi tantangan), Angka Putus Sekolah (Keterbatasan akses dan biaya pendidikan yang tinggi menyebabkan peningkatan angka putus sekolah, terutama di jenjang SMA), Pendidikan Karakter (Implementasi pendidikan karakter sering kali tidak terarah karena kurangnya indikator yang jelas untuk mengukur keberhasilannya. Menurut Agus Susanto, pemerintah perlu melakukan upaya, antara lain), Peningkatan Kualitas Guru (Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas guru melalui sertifikasi, pelatihan, dan pengembangan kompetensi),

Untuk itu Dr.Agus Susanto Tan meminta pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur pendidikan, termasuk sekolah unggulan di Ibu Kota Nusantara (IKN), bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Kemudian Digitalisasi Pendidikan (Penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti pembelajaran jarak jauh dan penggunaan media sosial yang bijak, menjadi fokus utama), Merdeka Belajar (Gerakan Merdeka Belajar bertujuan untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang relevan), Peningkatan Kesejahteraan Guru (Kesejahteraan guru menjadi faktor penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran)..

“Penting untuk diingat bahwa pemerataan pendidikan berkualitas adalah kunci untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Perubahan kurikulum yang sering dapat menyebabkan ketidakstabilan dan kebingungan di kalangan guru dan siswa, sehingga perlu konsistensi dan keberlangsungan.  Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan”,ujarnya.

Mendorong Pembelajaran Adaptif

Rahmadani,SE,MSI

Semebntara itu, Rahmadani, S.E., M.Si selaku Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) mengatakan, sebagai dosen dia melihat pendidikan memiliki ruang dinamis yang terus berkembang, terutama terhadap teknologi pembelajaran yang mendorong setiap pembelajar untuk adaptif.

“Generasi saat ini tumbuh di era serba digital, era distrupsi yang berbasis teknologi. Untuk itu Perguruan Tinggi harus mampu menciptakan dunia Pendidikan yang kolaboratif dan mendorong inovasi demi tercapai pendidikan yang berkelanjutan dan berdampak”,ujarnya..

Lebih luas lagi menurutnya, sebagai pendidik tidak hanya transfer knowledge, tetapi juga membimbing dan memotivasi mahasiswa menjadi pembelajar yang berpikir kritis, adaptif, dan beretika. Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional ini menjadi momentum refleksi untuk menilai sejauh mana kita telah melangkah untuk berdampak.

“Semoga dunia pendidikan kedepannya semakin inklusif dan merata. Sehingga setiap anak di pelosok negeri mendapatkan hak yang sama untuk belajar, berkembang, dan berinovasi. Mewujudkan pendidikan sebagai pondasi bagi kemajuan bangsa yang berkelanjutan”,pungkasnya.(RED/MBB)