KampusMedan – Medan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Siti Hajar, berhasil menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Workshop bertema “Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pelayanan Kesehatan: Efisiensi, Jangkauan, dan Etika”, Senin, 17 November 2025, di Kampus STIKES Siti Hajar, Jl. K.H. Wahid Hasyim Medan.
Workshop ini menghadirkan Fajrillah, S.Kom., M.Si., M.Kom., Dosen Tetap Universitas IBBI, sebagai narasumber utama. Fajrillah didampingi oleh tiga mahasiswa Universitas IBBI, Mangihut Tua Asmabarita, David Christian Siringoringo, dan Azzahra Rahma Putri. Kegiatan diikuti oleh 23 peserta, terdiri atas 8 dosen, 12 mahasiswa tingkat akhir STIKES Siti Hajar, serta 3 mahasiswa Universitas IBBI.
Dalam sambutan pembuka, Ketua STIKES Siti Hajar, Maryaningsih, S.Pd., M.KM, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya workshop ini. Maryaningsih menekankan bahwa kolaborasi dengan pakar dari Universitas IBBI, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan literasi digital, sekaligus mempersiapkan civitas akademika menghadapi transformasi digital di sektor kesehatan.
“Kehadiran teknologi AI tidak dapat dihindari. Melalui workshop ini, dosen dan mahasiswa memperoleh bekal pengetahuan praktis agar mampu memanfaatkannya secara cerdas dan bertanggung jawab,” ujar Maryaningsih.

Materi dan Tools AI
Dalam pemaparannya, Fajrillah menguraikan sejarah perkembangan Artificial Intelligence (AI), mulai dari gagasan Alan Turing hingga lahirnya MYCIN, sistem pakar pertama di bidang kesehatan. Tidak hanya teori, workshop ini juga memperkenalkan berbagai platform dan aplikasi AI yang relevan dengan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Aplikasi AI di bidang pelayanan kesehatan di Indoensia antara lain:
- Google Gemini & Ada Health → skrining mandiri dan deteksi dini penyakit
- SkinVision → telediagnostik kanker kulit
- ChatGPT & Canva → pembuatan konten edukasi kesehatan
- Microsoft Power BI & Google AutoML → analisis data kesehatan dan surveilans penyakit
- DoctorHub → platform komprehensif untuk analisis pencitraan medis
- August.ai → pendamping kesehatan berbasis AI yang tersedia 24/7, membantu memahami resep, laporan laboratorium, hingga konsultasi kesehatan secara instan
Etika dan Peran AI
Selain aspek teknis, Fajrillah menekankan pentingnya etika dalam penerapan AI, mencakup perlindungan privasi data, akuntabilitas, serta kesadaran terhadap bias algoritma. Fajrillah menegaskan bahwa AI harus dipandang sebagai augmented intelligence, alat yang memperkuat kapasitas tenaga kesehatan, bukan menggantikannya.
“AI hadir untuk memperluas jangkauan layanan, meningkatkan efisiensi, dan mendukung pengambilan keputusan klinis yang lebih akurat. Workshop ini diharapkan membekali dosen dan calon tenaga kesehatan dengan literasi digital yang memadai untuk menjawab tantangan era disrupsi teknologi,” jelas Fajrillah.(REL/MBB)








