Home / Kampus / Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prima Beri Kesempatan Kepada Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNPRI Sebagai Wadah Peningkatan Kompetensi K3 Mahasiswa

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prima Beri Kesempatan Kepada Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNPRI Sebagai Wadah Peningkatan Kompetensi K3 Mahasiswa

KampusMedan – Medan, Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prima kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan dan keselamatan di lingkungan pelayanan kesehatan. Kali ini, RSGM Prima dipercaya menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat – Peminatan K3 FIKES Universitas Prima Indonesia (UNPRI).

“Langkah kolaboratif ini menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan untuk mengintegrasikan ilmu akademik dengan praktik lapangan, sehingga melahirkan calon tenaga kesehatan masyarakat yang kompeten, adaptif, dan siap menghadapi tantangan di bidang keselamatan kerja di fasilitas kesehatan,” ujar Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Dr.Hartono,SKM.,M.Kes.

Kegiatan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tersebut resmi dibuka melalui acara serah terima mahasiswa, yang dilaksanakan di Aula RSGM Prima, dihadiri oleh jajaran manajemen rumah sakit, tim pembimbing lapangan, serta Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat UNPRI.

Dalam sambutannya, pihak manajemen RSGM Prima menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan rumah sakit terhadap penerapan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di sektor pelayanan kesehatan.

“Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa UNPRI. Melalui kegiatan ini, kami berharap muncul ide dan inovasi baru dalam memperkuat sistem K3 di rumah sakit, sekaligus menjadi sarana pembelajaran langsung bagi calon tenaga profesional di bidang kesehatan masyarakat,” ujar perwakilan manajemen RSGM Prima.

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa diterjunkan langsung untuk melakukan observasi, analisis, dan penerapan manajemen K3 di berbagai unit kerja RSGM Prima. Beberapa kegiatan utama yang dijalankan antara lain:

  • Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR): Mahasiswa memetakan potensi bahaya kerja di setiap unit pelayanan, termasuk area sterilisasi, ruang tindakan, dan laboratorium.
  • Audit Kepatuhan Prosedur K3: Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan standar keselamatan, penggunaan APD, serta kesiapsiagaan terhadap keadaan darurat.
  • Pengembangan Program Edukasi dan Promosi K3: Mahasiswa berperan aktif dalam merancang media edukatif dan menyelenggarakan sosialisasi tentang pentingnya budaya keselamatan di tempat kerja bagi staf rumah sakit.
  • Perencanaan dan Evaluasi Sistem Manajemen K3 Rumah Sakit: Menyusun rekomendasi strategis berbasis data lapangan guna meningkatkan efektivitas implementasi K3 secara menyeluruh.

Hartono menegaskan, bahwa RSGM Prima menjadi contoh ideal bagi mahasiswa untuk belajar langsung bagaimana penerapan prinsip K3 dilakukan di lingkungan rumah sakit, yang dinamis dan berisiko tinggi. 

Mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori manajemen risiko dan keselamatan kerja, tetapi mereka juga mengalami secara langsung bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi tenaga kesehatan dan pasien.

Pada akhir kegiatan, setiap kelompok mahasiswa akan mempresentasikan hasil temuan, analisis, dan rekomendasi perbaikan kepada pihak manajemen RSGM Prima.

Selain menjadi bentuk pertanggungjawaban akademik, hasil kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan sistem manajemen K3 di lingkungan rumah sakit.

“Dengan semangat kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelayanan kesehatan, RSGM Prima menegaskan perannya tidak hanya sebagai pusat layanan kesehatan gigi dan mulut berkualitas, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran praktik keselamatan kerja yang berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien,” pungkas Hartono.(REL/MBB)

Tag:

Tinggalkan Balasan