FKKGIK UNPRI Gelar Kuliah Umum “Membangun Mahasiswa Cerdas”
KampusMedan – Medan, Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia (FKKGIK UNPRI), menggelar Kuliah Umum dengan tema “membangun Mahasiswa Cerdas: Etos Belajar sebagai Refleksi untuk Pengabdian di Masa Depan, yang diadakan di Mini Hall Lt.10 Kampus Utama UNPRI Jln.Sampul no 3 Medan, Rabu (30/10/2024).
Adapun narasumber kuliah umum tersebut adalah Prof. (H.C.)., Dr. (H.C.)., dr. Ribka Tjiptaning, A.AK, dipandu oleh Moderator Dr. dr. Irza Haicha Pratama, M.K.M., AIFO-K. kegiatan tersebut dihadiri 750 peserta, yang dihadiri oleh Wakil Rektor II, Dekan, Wakil Dekan, Perwakilan Dosen FKKGIK UNPRI serta mahasiswa/i FKKGIK UNPRI.
Menrutu Prof.Ribka, nilai esensial dari revolusi mental antara lain etos kemajuan/etos kerja, motivasi berprestasi, disiplin, taat hokum dan aturan, optimis, produk-inovatif dan adaptif, kerjasama dan gotong royongberorientasi pada kebajikan publik dan kemaslahatan umum.“Konsep revolusi mental adalah adanya gerakan hidup baru, cara pandang, kemudian cara piker dan cara kerja”,tegasnya.
Prof.Ribka pun memberikan alasan mengapa Indonesia butuh revolusi mental, antara lain karena kita sudah terlalu lama membiarkan praktek-praktek dalam berbangsa yang dilakukan dengan tidak jujur (kita kehilangan integritas).
Dalam bidang ekonomi, Prof.Ribka, Indonesia tertinggal jauh dari Negara-negara lain, sehingga kita kehilangan etos kerja. Kemudian kita mengalami krisis identitas. Karakter kuat Bang Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong royong, saling bekerjasama demi kemajuan bangsa sudah luntur.
“Untuk itu, dalam konsep revolusi mental harus kita mulai dari gerakan hidup baru, yaitu cara pandang yang baru, cara piker yang baru dan cara kerja yang baru, sehingga kita mewujudkan/mencapai tujuan Trisakti”,tegasnya.
Prof.Ribka pun membeberkan tujuan revolusi mental, yaitu mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan bangsa. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan. Kemudian mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat, melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul, menerapkan nilai-bilai integritas, kerja keras, dan semangat gotongroyong, sehingga terwujudnya penyelenggara Negara dan masyarakat Indonesia.
Mewakili peserta, salah seorang mahasiswa pun memberanikan diri curhat. Menurutnya, pendidikan tinggi memiliki peranan yang krusial dalam menciptakan individu-individu intelektual yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan emosional yang baik.
“Di era globalisasi ini, tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa semakin kompleks. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar dapat bersaing di dunia kerja dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Saya berharap, setelah mengikuti kuliah ini, kita semua dapat mengambil pelajaran berharga dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di kampus maupun di luar kampus”,ujarnya.
Menurutnya , sangat penting keterlibatan aktif dari semua peserta dalam sesi tersebut. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan bertanya, berdiskusi, dan berbagi pendapat. Semoga kebersamaan kita hari ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan masa depan”,tambahnya.(REL/MBB)