FE Prodi Manajemen UNITA Lepas Mahasiswa KKU
KampusMedan – Tapanuli Utara, Sebanyak 64 orang mahasiswa/mahasiswi Prodi Manajemen FE UNITA Siborong-borong mengikuti pembekalan dan pelepasan Kuliah Kerja Usaha (KKU). Lokasi KKU mahasiswa FE UNITA meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba, Berastagi Kabupaten Karo dan Kota Medan.
Pembekalan dan pelepasan KKU itu dihadiri Pembantu Rektor II Herta Manurung SE MM, Dekan FE UNITA Joan Berlin Damanik SSi MM, Pembantu Dekan I Hotlan Purba SE MM, Pembantu Dekan II Delviana Sihombing, SE MSi dan Pembantu Dekan III Leonard R Sinaga SE MM.
Kemudian Ketua Prodi Manajemen Rosalinda S Sitompul SE MM, Sekretaris Prodi Manajemen Nurlinawati Simanjuntak SE MM dan beberapa Dosen yakni, Ester M Siagian SE MM, DYD Mahulae SE ME dan Ronal D Sihaloho SE MSi serta Kabag Tapem Kabupaten Toba Saut Sihombing SSTP.
Dekan FE UNITA, Joan Berlin Damanik SSi MM dalam sambutannya mengatakan, program KKU itu selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM Mandiri) yaitu, sebuah bentuk dorongan kebijakan Kampus Merdeka yang mendorong Perguruan Tinggi (PT) untuk menjalankan program MBKM secara mandiri.
Dikatakannya, dalam bentuk implementasi MBKM Mandiri, Fakultas Ekonomi UNITA menyelenggarakan dan mengeksekusi program MBKM dengan melaksakan KKU, dimana tujuan KKU adalah untuk membantu sebanyak-banyaknya mahasiswa/mahasiswi mendapatkan pengalaman di luar kampus demi persiapan karir di masa depan.
“Saat ini kita berada dalam situasi dimana kualifikasi dan kompetensi adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Industri dunia usaha dan kerja membutuhkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing sekaligus lentur dan adaptif dengan dinamika dan kebutuhan pasar,” ucapnya.
Maka untuk itu sambungnya, Dekan Joan berharap semua peserta KKU mampu mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi untuk dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan dalam menghadapi dunia usaha dan kerja dimasa depan.
Dijelaskan, KKU di Fakultas Ekonomi itu juga merupakan program akademik yang dilaksankan di luar kampus untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan kerja, budaya kerja, disiplin kerja, sopan santun dan etika kerja bagi mahasiswa yang akan memasuki semester 7.
Joan menambahkan, dalam upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa sebelum diberangkatkan ke tempat KKU, juga mahasiswa dibekali dengan pengetahuan mengenai etika kerja, dimana pihak Fakultas Ekonomi mengundang Wakil Bupati Kabupaten Toba, Tony SimanjuntakSE sebagai narasumber.
“Kami sungguh berharap dengan adanya pembekalan ini akan menambah kemampuan dan percaya diri mahasiswa untuk terjun ketempat KKU, sehingga ditempat KKU mampu bekerjasama dengan para SDM instansi terkait, sehingga nantinya diharapkan setelah KKU mahasiswa memiliki kompetensi yang unggul,” ujarnya.
Kepada seluruh peserta KKU yang akan ditempatkan di berbagai intansi, dia juga berharap agar mahasiswa/mahasiswi mengemban tugas sebaik mungkin, menjaga nama baik pribadi dan Almamater Kampus, Fakultas Ekonomi UNITA serta menghindari kemalasan.
“Artinya, mahasiswa/juga jangan malas berkonsultasi dengan dosen pembimbing lapangan, terutama jika menemui kendala, dan kami juga juga berterimakasih kepada pihak instansi mitra yang telah mau bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi UNITA dalam menjalankan kegiatan KKU,” tuturnya.
Bahkan ia juga berharap kedepan tetap terjalin kerjasama yang baik dalam rangka mewujudkan tujuan akademik yaitu menghasilkan sarjana manajemen yang kompeten, professional dan unggul.
Di bagian lain, Pembantu Dekan (PD I), Hotlan Purba SE MM, membawakan ceramahnya dengan tema, “Keunggulan Karakter Dalam Persaingan Kerja” yang pada intinya menekankan, agar para mahasiswa/mahasiswi dapat menentukan masa depan, lalu memahami cara bagaimana untuk meraih keberhasilan. Sebab hal itu merupakan tujuan hidup.”Saya tekankan, mahasiswa juga jangan menciptakan gap antara sesama, apalagi dalam satu institusi, tapi jadikanlah gap itu seandainya ada menjadi motivasi yang terbaik di lingkungan,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Toba, Tonny Simanjuntak SE memberikan ceramah ilmiah soal Etika Kerja dalam rangka mengisi acara pembekalan dan pelepasan Kuliah Kerja Usaha (KKU) Fakultas Ekonomi (FE) Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA) di Auditorium Kampus UNITA, Sabtu (5/8).
Wabup Tonny menjelaskan, Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu Ethos yang artinya adat atau kebiasaan, watak, kesusilaan, sikap, cara berpikir dan akhlak dan etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau bangsa.
Etika sambung Tonny, bersifat mutlak atau absolut, bahkan etika berhubungan dengan cara pandang batin manusia, dan etika berhubungan dengan perbuatan, prilaku serta tingkah laku manusia.
“Di Kabupaten Toba, kami selalu menerapkan falsafah Dalihan Natolu yakni, somba marhulahula (sikap sembah/hormat kepada keluarga pihak pemberi/isteri, elek marboru (sikap membujuk/mengayomi anak perempuan dan pihak yang menerima anak perempuan) dan manat mardongan tubu (sikap hati-hati kepada teman semarga),” ujarnya.
Hal itu lanjutnya, dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak. Bahkan dia mengungkapkan, Batak Naraja juga merupakan kepribadian Batak yang bisa diterapkan dalam dunia kerja.
“Ada 4 pilar Batak Maraja yakni, marugamo, maradat, maruhum dan marparbinotoan. Marugamo artinya, memiliki sikap saling peduli. Kemudian, maradat artinya, memiliki sikap yang santun. Selanjutnya, maruhum artinya menaati hukum atau peraturan dan marparbinotoan artinya, memiliki pengetahuan dan terus belajar,” ucapnya.
Oleh karenanya, orang nomor dua di Kabupaten Toba itu menekankan, mahasiswa/mahasiswi dalam dunia kerja harus peduli, saling membantu, saling menghargai teman kerja. Kemudian harus mentaati peraturan di tempat bekerja dan terus meningkatkan pengetahuan serta terus belajar,” jelasnya.
Mantan Ketua DPRD Tobasa (2014-2019) itu menegaskan, Etika Kerja merupakan prinsip tingkah laku yang bertanggungjawab. “Etika kerja harus bisa diterapkan di tempat bekerja supaya ilmu yang kita dapat menambah pengetahuan buat kita,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, etika kerja juga merupakan prinsip – prinsip tingkah laku yang bertanggungjawab, yang menentukan tingkah laku moral individu, sebab prinsip etika itu harus bisa dipelajari mahasiswa/mahasiswi dan dapat diamalkan dalam masyarakat karena tahap disiplin yang tinggi dan pemikiran yang positif menjadikan seseorang itu beretika tinggi.(REL/MBB)