KampusMedan – Medan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masih kekurangan dokter dan dokter spesialis. Seluruh Fakultas Kedokteran di kampus-kampus di Indonesia hanya mampu menghasilkan 3.500 dokter spesialis setiap tahun, sementara Indonesia membutuhkan 6.000 lulusan dokter spesialis tiap tahun.
Untuk itu, Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yulianto, untuk segera menambah jumlah fasilitas pendidikan dokter, dokter spesialis hingga perawat, yang juga sudah diamanatkan dalam UU No.17/2023 dan ketentuan pelaksanaannya yang diatur dalam PP No.28/2024.
Dalam rangka mendukung Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tersebut, Menteri Kesehatan beserta Mendiktisaintek mengundang perguruan tinggi yang sudah ditunjuk sebagai pengelola Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) menghadiri Peluncuran Program Akselerasi Pemenuhan dan Distribusi Dokter dan Dokter Spesialis melalui Sistem Kesehatan Akademik, Selasa 22 Juli 2025 di Kantor Kemdiktisaintek di Jln.Pintu I Senayan Jakarta.
Universitas Prima Indonesia (UNPRI) menyambut positif dan menghadiri acara peluncuran Program Akselerasi Pemenuhan dan Distribusi Dokter dan Dokter Spesialis tersebut, karena memang UNPRI sudah ditunjuk pemerintah sebagai salah satu perguruan tinggi penyelenggara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Memenuhi undangan tersebut, Rektor UNPRI Prof.Dr.Chrismis Novalinda Ginting MKes, Dekan Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan (FKKGIK) UNPRI, Prof. Dr. dr. H. Gusbakti Rusip, M. Sc., Sp. KKLP., Subsp. FOMC(K)., PKK., AIFM., AIFO(K) dan Direktur Rumah Sakit Umum Royal Prima Dr. dr. Wienaldi, MKM, MQM, Sp. KKLP hadir mengikuti acara tersebut.
Peluncuran Program Akselerasi Pemenuhan dan Distribusi Dokter dan Dokter Spesialis tersebut berisikan tiga point penting, yaitu Pembentukan Prodi baru dan peningkatan kuota mahasiswa dengan model kemitraan perguruan tinggi, penempatan/deployment residen senior, penguatan kemitraan dengan Pemda, K/L dan stakeholders, kerjasama formal perguruan tinggi dengan pemda dan perguruan tinggi dengan pihak swasta.
Dalam upaya mengimplementasikan ketiga point tersebut, dibentuklah Satuan Tugas (SATGAS) untuk Akselerasi Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tenaga Medik melalui Sistem Kesehatan Akademik, dimana tugasnya antara lain melakukan pemetaan kemitraan fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan, pemetaan deregulasi kebijakan yang diperlukan, penyusunan program dan strategi implementasi pemenuhan dokter spesialis, penyusunan roadmap dan timeline implementasi program, penyusunan pedoman program, penguatan strategi komunikasi pemangku kebijakan di berbagai level pemerintahan.
Usai menghadiri undangan Menteri Kesehatan dan Mendiktisaintek tersebut, Rektor UNPRI didampingi Dekan FKKGIK dan Direktur RSU Royal Prima, mengatakan komitmen dan kesiapan UNPRI menjalankan Program Akselerasi Pemenuhan Dokter dan Dokter Spesialis tersebut.
“Universitas Prima Indonesia yang sudah ditunjuk Pemerintah Indonesia sebagai salah satu penyelenggara dokter spesialis, akan tetap komit membantu program pemerintah menghasilkan dokter dan dokter spesialis baru. Kita tentu siap, karena selama ini pun kita sudah memiliki 6 (enam) Program Pendidikan Dokter Spesialis”,ujarnya.
Prof. Dr. dr. H. Gusbakti Rusip menambahkan, keenam Program Pendidikan Dokter Spesialis yang ada di UNPRI antara lain:
1. Kedokteran Keluarga Layanan Primer
2. Radiologi
3. Ilmu Kesehatan Mata
4. Jantung dan Pembuluh Darah
5. Obstetri dan Ginekologi
6. Anestesiologi dan Terapi Intensif.(RED/MBB)