# Tags
#Kampus

Ratusan Mahasiswa UNPRI Ikuti Kuliah Umum “Kesehatan Organ Reproduksi Usia Remaja”

KampusMedan – Medan, Menyikapi masa pubertas, yaitu fase perkembangan anak menjadi dewasa secara seksual. yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional dan seksual, atau masa transisi yang unik dari anak-anak ke masa dewasa yang melibatkan perubahan berbagai aspek fisik, emosi, psikologis, sosial dan budaya, maka remaja sangat penting menjaga dan memelihara kesehatan organ reproduksi.

Demikian disampaikan Dr. dr. Mangatas Silaen, M.K.M, Sp.OG pada kuliah umum yang dilaksanakan Senin (3/2/2025) di Kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Jln. Sampul No 3 Medan.

Menurut Dr. dr. Mangatas Silaen, M.K.M, Sp.OG, kesehatan organ reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam  segala hal yang berkaitan dengan fungsi,peran & sistem reproduksi.

Menurut Dr. dr. Mangatas Silaen, M.K.M, Sp.OG, ciri khas transisi pra-remaja antara lain lebih dekat dengan teman sebaya, ingin bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak.

Itu sebabnya Dr. dr. Mangatas Silaen, M.K.M, Sp.OG, menjelaskan betapa pentingnya pendidikan reproduksi remaja, seperti belum tumbuhnya kesadaran pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi terutama di kalangan remaja. Dianggapnya tabu pendidikan seksualitas sejak dini, dan perubahan gaya hidup global.

Dijelaskan terjadi perubahan yang dialami remaja masa pubertas. Bagi remaja perempuan, terjadi pertumbuhan rahim dan vagina, menstruasi, payudara membesar, pinggul melebar, tumbuh rambut di ketiak dan sekitar vagina.

Remaja perempuan sudah dapat melakukan fungsi reproduksi bila telah mengalami menstruasi/haid. Menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim yang disertai dengan perdarahan, biasanya terjadi selama 3-7 hari.Normalnya, siklus menstruasi terjadi setiap 28-36 hari.Dan banyaknya  3-4 x ganti pembalut/hari

Untuk itu Dr. dr. Mangatas Silaen, M.K.M, Sp.OG memberikan tips sehat saat menstruasi. “Perbanyak minum air putih serta mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi makanan dengan kadar zat besi tinggi , mengkonsumsi suplemen tambah darah, mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari, mengganti pembalut setiap 4 jam, membersihkan organ kewanitaan dari depan ke belakang, menggunakan air bersih dan mengeringkan area kewanitaan dengan tisu”,tegasnya.

Ciri khas remaja laki-laki yang mengalami masa pubertas, antara lain mimpi basah, suara membesar, mulai terbentuk massa otot, tumbuh rambut d ketiak, atas bibir (kumis), bawah bibir (janggut) dan sekitar penis.

”Tips menjaga organ reproduksi laki-laki antara lain memakai celana dalam yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat, mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari, menjaga area organ intim tetap kering dan tidak lembap, mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga, menghindari merokok dan alcohol”,jelasnya.

Dr. dr. Mangatas Silaen, M.K.M, Sp.OG menganjurkan para remaja supaya tidak melakukan seks pra nikah. Seks pra nikah adalah hubungan seks yang dilakukan remaja sebelum menikah akibat tidak bisa menahan dorongan seksual.

“Hal ini dapat berakibat kehilangan keperawanan/keperjakaan, tertular dan menularkan Infeksi Menular Seksual (IMS), Kehamilan Tidak Diinginkan (KtD), perubahan perilaku dari yang baik menjadi tidak baik. Hindari dampak seks pranikah dengan cara tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti olahraga, seni, keagamaan, hindari perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual (say no to porn)

“Pahami organ reproduksi masing-masing, urungkan dorongan seks yang tidak bertanggungjawab, cegah kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seksual, melakukan pergaulan sesuai norma yang berlaku, dan menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi”,pungkasnya.(RED/MBB)