# Tags
#Bisnis

Implementasikan AI, Indosat Bertransformasi ke TechCo

KampusMedan – Medan, Teknologi AI (Artificial Intelligence) telah marak saat ini, dan menjadi salah satu inovasi paling penting dalam dunia teknologi. Dengan kemampuannya untuk memroses data besar-besaran dan belajar dari pengalaman, AI telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Dari asisten virtual yang membantu kita menjalani hari, hingga aplikasi yang memprediksi pola perilaku manusia, AI telah memperluas batas kemungkinan teknologi.

Namun, seiring dengan kemajuan ini, muncul pula berbagai pertanyaan dan tantangan serta dampak negatif dari kehadirannya. Misalnya saja semakin banyak tingkat pengangguran karena tenaga manusia digantikan mesin. Namun di sisi lain, teknologi AI juga membuka lapangan kerja baru. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memahami dan mengelola dampak dari maraknya teknologi AI ini dalam masyarakat kita.

AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk industri, layanan kesehatan, transportasi dan banyak lagi. Mesin yang dilengkapi AI dapat melakukan tugas yang repetitif dan memakan waktu dengan cepat dan akurat, membebaskan waktu dan sumber daya manusia untuk fokus pada tugas yang memerlukan kecerdasan dan kreativitas manusia.

Tanpa menafikan dampak negatif dari teknologi AI, pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati menilai, perkembangan teknologi AI tidak perlu ditakuti. Menurut Devie, ketika teknologi AI digunakan untuk hal-hal positif justru dapat membantu manusia. Yang terpenting, kata dia, masyarakat mau belajar memanfaatkan AI.
“Sederhana ya kita harus belajar. AI tidak perlu ditakuti. Bahkan akan membuat kita menjadi manusia seutuhnya, karena ada banyak sekali pekerjaan yang sangat melelahkan itu dengan mudah terbantu dengan AI,” ungkap Devie dalam acara Virtual Class di salah satu stasiun televisi, Sabtu (17/8/2024).

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), yang dikenal sebagai salah satu pelopor dalam industri telekomunikasi Indonesia, saat ini sedang mengalami transformasi besar yang menandai perubahan strategi, dari sekadar penyedia layanan telekomunikasi menjadi perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), mendorong evolusi Indosat dari Telco menjadi TechCo. Langkah ini merupakan respon terhadap perkembangan pesat dalam teknologi digital dan kebutuhan yang terus berkembang dari pasar.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan konsumen, Indosat menyadari bahwa mereka perlu melakukan transformasi untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang semakin dinamis. Inilah sebabnya mengapa Indosat memutuskan untuk mengalihkan fokusnya dari sekadar penyedia layanan telekomunikasi menjadi perusahaan teknologi berbasis AI.

Transformasi Indosat tidak hanya mencakup perubahan dalam produk dan layanan, tetapi juga melibatkan adopsi teknologi AI yang inovatif untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Proses ini melibatkan beberapa langkah kunci yang mencakup pengembangan layanan pelanggan, analisis data dan optimisasi jaringan.

Salah satu aspek utama dari transformasi Indosat adalah pengembangan layanan pelanggan berbasis AI. Dengan memanfaatkan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP) dan machine learning, Indosat telah meluncurkan berbagai solusi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Salah satu inovasi utama adalah penggunaan chatbots yang dapat memberikan jawaban cepat dan akurat atas pertanyaan pelanggan.

Selain itu, Indosat juga memanfaatkan AI untuk personalisasi layanan. Dengan menganalisis data pelanggan, perusahaan dapat menawarkan penawaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu. Misalnya, jika seorang pelanggan sering menggunakan layanan data untuk streaming video, Indosat dapat menawarkan paket data khusus yang menguntungkan bagi pelanggan tersebut. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga meningkatkan loyalitas dan retensi.

Analisis data adalah bagian penting dari transformasi Indosat menuju teknologi berbasis AI. Dengan memanfaatkan algoritma machine learning dan analitik data besar, Indosat dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber untuk memahami pola perilaku pelanggan dan tren pasar.

Teknologi AI memungkinkan Indosat untuk mengidentifikasi pola dan tren yang mungkin tidak terlihat oleh manusia. Misalnya, perusahaan dapat menganalisis data penggunaan layanan untuk mengidentifikasi segmen pelanggan yang berpotensi untuk ditargetkan dengan penawaran khusus atau promosi. Selain itu, analisis data juga memungkinkan perusahaan untuk memprediksi permintaan di masa depan dan merencanakan strategi pemasaran dan pengembangan produk yang lebih efektif.

Dengan memiliki akses ke data yang lebih mendalam, Indosat dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan strategis. Ini termasuk keputusan tentang pengembangan produk, alokasi sumber daya, dan strategi pemasaran. Analisis data juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan lebih cepat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Salah satu area lain di mana AI memainkan peran penting adalah dalam optimisasi jaringan dan infrastruktur. Indosat menggunakan teknologi AI untuk memantau dan menganalisis performa jaringan secara real-time. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan cepat, serta merencanakan pemeliharaan yang lebih efisien.

Dengan memanfaatkan algoritma AI, Indosat dapat memprediksi potensi masalah jaringan sebelum terjadi. Misalnya, AI dapat menganalisis data dari berbagai sensor dan perangkat jaringan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan atau penurunan performa. Dengan informasi ini, perusahaan dapat melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari gangguan layanan yang dapat mempengaruhi pelanggan.

Selain itu, AI juga digunakan untuk merencanakan pengembangan infrastruktur jaringan. Dengan menganalisis data tentang penggunaan jaringan dan pertumbuhan populasi, Indosat dapat merencanakan perluasan jaringan yang lebih efektif dan efisien. Ini tidak hanya membantu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini tetapi juga mempersiapkan perusahaan untuk pertumbuhan di masa depan.

Indosat melalui Indosat Business, bersama dengan anak perusahaannya, Lintasarta, berpartisipasi dalam Rapat Kerja Teknologi Informasi (Raker TI) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang diadakan pada tanggal 12-14 Juni 2024 di Nusa Dua, Bali. Indosat Business menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan sejumlah solusi dalam penerapan AI guna mendukung pencapaian target Hulu Migas di Indonesia.

Digital Intelligence Operations Center (DIOC) menandai babak baru dalam mewujudkan ambisi Indosat untuk menjadi perushaan telekomunikasi berbasis AI. Melalui DIOC, Indosat tidak hanya meningkatkan kinerja jaringan, tetapi juga merevolusi pelayanan pelanggan. Integrasi teknologi canggih dan pengembangan talenta, menjadi kombinasi dalam menetapkan standar baru dalam kinerja jaringan dan kepuasan pelanggan. Kolaborasi ini menjadi kunci untuk mewujudkan misi Indosat dalam menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia melalui konektivitas digital.”

Keunggulan fungsi DIOC dalam memberikan Real-time Network Insights, memungkinkan Indosat beralih dari penyelesaian masalah reaktif ke manajemen layanan proaktif dengan data waktu nyata untuk mengoptimalkan kinerja jaringan. DIOC juga menyediakan End-to-End Service Management, termasuk kinerja, pengalaman aplikasi, dan kualitas layanan, yang mempercepat penyelesaian masalah pelanggan.

Kemampuan DIOC untuk mengintegrasikan analisis data dan teknologi mutakhir mendorong Data-Driven Innovation yang berkelanjutan, memungkinkan Indosat mengembangkan produk dan layanan baru yang berfokus pada pelanggan, serta memimpin dalam kemajuan layanan digital.

Pendekatan proaktif ini akan secara signifikan meningkatkan keandalan jaringan dan kualitas permukaan, yang secara fundamental mengubah cara kami berinteraksi dengan pelanggan kami. Kehadiran DIOC menjadi lompatan signifikan bagi Indosat dalam perjalanan mereka menjadi perusahaan yang memaksimalkan penggunaan AI di setiap proses bisnisnya.Fasilitas ini bukan hanya untuk upgrade, ini merupakan perombakan cara di Indosat mengelola dan mengoptimalkan jaringan.

Penggunaan AI di bidang industri telekomunikasi pun mampu membantu pencegahan penipuan (Fraud Prevention). Telekomunikasi memanfaatkan kemampuan analitik AI yang kuat untuk memerangi kejadian penipuan. AI dan algoritma pembelajaran mesin dapat mendeteksi anomali secara real-time, secara efektif mengurangi aktivitas penipuan terkait telekomunikasi, seperti akses jaringan yang tidak sah dan profil palsu. Sistem dapat secara otomatis memblokir akses ke penipu segera setelah aktivitas mencurigakan terdeteksi, meminimalkan kerusakan. Dengan perkiraan industri yang menunjukkan bahwa 90% operator menjadi sasaran scammers setiap hari dengan kerugian miliaran setiap tahun aplikasi AI ini sangat tepat waktu untuk CSP (Communication Service Provider).
Penerapan AI dalam bisnis telekomunikasi memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan, antara lain meningkatkan Efisiensi Operasional, Pengambilan Keputusan yang Lebih Cerdas, Meningkatkan Pengalaman Pelanggan, Peningkatan Keamanan Jaringan, Optimalisasi Kapasitas Jaringan, Inovasi dan Pengembangan Layanan Baru.

Kolaborasi antara AI dan IoT menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi industri telekomunikasi. AI memiliki kemampuan untuk menganalisis data jaringan secara mendalam dan mendeteksi pola yang mungkin menunjukkan masalah potensial. Dengan kemampuan ini, AI dapat memprediksi kapan dan di mana masalah mungkin terjadi, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat diambil sebelum masalah tersebut mempengaruhi layanan. Misalnya, AI dapat mendeteksi peningkatan latensi atau penurunan throughput di bagian tertentu dari jaringan dan mengarahkan teknisi untuk memperbaiki masalah tersebut sebelum menyebabkan downtime.
AI juga dapat dikombinasikan dengan IoT untuk memperbaiki masalah secara otomatis. Ketika AI mendeteksi anomali atau masalah dalam jaringan, sistem otomatis dapat mengaktifkan protokol perbaikan yang telah ditentukan sebelumnya, seperti mengalihkan lalu lintas data ke jalur alternatif atau menginisiasi reboot perangkat yang bermasalah.

Dengan memanfaatkan AI, banyak proses manual dalam pengelolaan jaringan dapat diotomatisasi. Ini termasuk monitoring kondisi perangkat, pengaturan ulang konfigurasi, dan pembaruan perangkat lunak. Otomatisasi ini mengurangi kebutuhan akan intervensi manusia, yang berarti perusahaan dapat menghemat biaya tenaga kerja.
AI dapat membantu dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya jaringan, seperti bandwidth dan daya komputasi. Dengan pengelolaan yang lebih efisien, perusahaan telekomunikasi dapat mengurangi pemborosan dan menekan biaya operasional.

AI memungkinkan manajemen jaringan yang lebih proaktif dengan menganalisis data secara real-time dan memberikan wawasan mendalam tentang performa jaringan. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah sebelum berdampak pada pelanggan, memastikan kualitas layanan yang konsisten.

Dengan IoT, perangkat jaringan dapat dikendalikan dan dipantau secara real-time. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis oleh AI untuk memastikan bahwa semua komponen jaringan berfungsi sesuai standar yang ditetapkan. Ini membantu dalam menjaga performa jaringan pada level yang optimal dan konsisten.

Disamping benefit tersebut, kekurangan AI dalam bisnis telekomunikasi juga ada, misalnya ketergantungan pada data yang berkualitas, keamanan dan privasi data, biaya dan kompleksitas implementasi, pengaruh etika dan bias. AI dapat dipengaruhi oleh bias data dan pengambilan keputusan yang tidak adil. Jika data yang digunakan untuk melatih AI mengandung bias atau kecenderungan tertentu, hal itu dapat memengaruhi hasil yang dihasilkan. Selain itu, keputusan yang diambil oleh AI mungkin tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai etis atau kebijakan yang diinginkan oleh operator telekomunikasi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi dan mitigasi bias dalam implementasi AI.

IOH menegaskan komitmennya untuk bertransformasi dari Telco menjadi AI Native TechCo, dengan memaksimalkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di seluruh operasional perusahaan. Melanjutkan kemitraan strategis dengan Microsoft, Indosat menggunakan Copilot for Microsoft 365, asisten kecerdasan buatan terintegrasi, untuk meningkatkan produktivitas dan menghubungkan masyarakat di seluruh kepulauan Indonesia.

Copilot for Microsoft 360 menyederhanakan berbagai pekerjaan seperti mengatur jadwal pertemuan, merangkum notulen rapat, menyiapkan email, dan banyak lagi. Penggunaannya di Indosat kini meluas dari Divisi Digital ke Divisi lain termasuk Sumber Daya Manusia (SDM), Business-to-Business (B2B), dan Jaringan. Dalam transformasi dari Telco ke AI Native TechCo, Indosat didukung oleh Microsoft dalam memanfaatkan Copilot untuk meningkatkan dampak bisnis dan kontribusi strategis terhadap konektivitas digital. IOH dan Huawei telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memajukan bidang digital dengan fokus pada pengembangan AI.

Menanggapi terobosaan pihak IOH tersebut, Pengamat Ekonomi dari Universitas Hasanuddin Makasar (UNHAS), Prof. Marsuki DEA mengatakan, bahwa sebuah keputusan dan terobosan bisnis yang sangat tepat. Apalagi Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi harus terdepan dalam menerapkan tekhnologi terkini dan terupdate.
“Ini suatu teroboson yang sangat tepat apalagi saat perkembangan teknologi dan komunikasi begitu cepat, saya rasa pihak Indosat sudah memiliki pertimbangan yang matang serta persiapan yang cukup untuk mengambil langkah ini,” ujarnya Selasa (24/9/2024).

Guru besar UNHAS ini melihat bahwa langkah-langkah bisnis yang diambil oleh pihak IOH yang menitikberatkan pada tekhnologi AI, karena saat ini semua sektor akan menuju pada pemanfaatan teknologi AI. “Dengan pemanfaatan tekhnologi AI, tidak hanya efisien dalam waktu tapi juga dalam hal biaya operasional perusahaan, saya rasa kedepannya mau tidak mau akan menuju era AI,dan pihak IOH sudah selangkah lebih maju dalam hal ini, ” tegasnya.

Pakar IT dan dosen IT dari Fakultas Komputer Universitas Pelita Harapan kampus Medan, Okky Barus SKom,MKom, AI dapat membantu Indosat dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya jaringan, seperti bandwidth dan daya komputasi. Dengan pengelolaan yang lebih efisien, perusahaan telekomunikasi dapat mengurangi pemborosan dan menekan biaya operasional.

“AI membantu dalam pembentukan apa yang kita sebut ‘Jaringan Pintar’. Jaringan pintar, dalam istilah yang paling sederhana, adalah jaringan telekomunikasi yang menggunakan teknologi dan alat canggih seperti AI untuk mengoptimalkan kinerja, keamanan, dan manajemen jaringan. Melalui AI, jaringan pintar dapat belajar dari data, mengadaptasi perubahan, dan membuat keputusan secara real-time untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan. Mungkin saat ini kebayangnya pemanfaatan chatbot, personalisasi layanan telko, atau pencegahan penipuan.”,jelasnya kepada kampusmedan.com, Minggu (20/10/2024). Penulis adalah Mangasi butarbutar, wartawan bisnis www.kampusmedan.com