Lestarikan Budaya Perkuat Persaudaraan, Perkumpulan Teochew Bersatu Gelar Moon Cake Festival
KampusMedan – Medan, Perkumpulan Teochew Bersatu Sumut-Medan, menggelar moon cake festival, yang juga diisi dengan Mandarin/English/Indonesian Singing Competition. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Yayasan Teo Chew Jalan Gandhi tersebut berlangsung meriah, terlihat dari tingginya antusias para anggota yang hadir, Minggu (22/9/2023).
Festival Moon Cake ini sendiri merupakan acara tahunan yang jaman dulu adalah sebagai perhelatan pada musim setelah panen tiba. Sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen.Festival ini dilaksanakan pada musim gugur, yang dinamakan bulan purnama, dalam menyambut musim tersebut.
Tetapi di sisi lain, menurut catatan sejarah, kue bulan muncul pada jaman Dinasti Ming, yang dikaitkan dengan kisah pemberontakan heroik Zhu Yuanzhang. Ia memimpin para petani Han melawan pemerintah Mongol sekitar tahun 1360-an.
Juswan Joe selaku Ketua Perkumpulan Teochew Bersatu Sumatera Utara, menyampaikan festival ini menjadi agenda tahunan sebagai wadah untuk menjalin tali kekeluargaan bersama anggota Teochew di Sumut. “Semua anggota kita datang hari ini, kegiatan ini menjadi tempat bersirahturami ,” ujarnya.
Kue bulan sebagai simbol agar hidup damai, kompak dan kemudian manis, karena kue bulan yang cenderung memiliki rasa manis. “Untuk perkumpulan Teochew, semoga ini bisa memperkuat tali persaudaraan, lebih kompak lagi,” katanya.
Dari kegiatan ini juga diharapkan bisa mengenalkan tradisi ke generasi muda, dengan harapan mereka bisa ikut menjadi bagian untuk melestarikan budaya. “Kita harap anak muda bisa mengerti apa yang dimaksud dengan kebudayaan itu. Agar Kebudayaan yang baik tidak hilang,” tukasnya.
Assoc Prof Dr Agus Susanto Tan, selaku Ketua Perkumpulan Teochew Bersatu Medan menyampaikan, pada festival Moon Cake ini, juga diselenggarakan Mandarin/English/Indonesian Singing Competition Teochew Cup 2024.
Kegiatan tersebut sebagai upaya mengajak generasi muda, untuk terlibat aktif dalam melestarikan budaya dan menjalin persaudaraan.”Hari ini kita bergembira, ke depan kita berharap semakin luas lagi pergerakan dari Teochew di berbagai daerah,” ungkapnya.
Sebanyak 40 peserta antusias mengikuti perlombaan tersebut.Hal tersebut menjadi kebanggan tersendiri, karena antusiasnya lebih tinggi dari yang di harapkan. “Ini juga sebagai awal menyambut Teochew Festival Season 6 yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang, yang akan diisi berbagai perlombaan, seperti pidato, dancing, debate, kaligrafi, mewarnai, e-Sports Mobile Legend, drum, fashion show, scrabble dan sebagainya,” jelasnya.
Menjadi kebanggan pula dikatakan Dr. Agus, bahwa anak didik dari Teochew berhasil menorehkan prestasi untuk kategori Barongsai di perhelatan olahraga terbesar di Indonesia, yakni PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Kami cukup bangga ya, Barongsai hari ini hasil dari anak-anak Teochew yang juga berhasil meraih prestasi di PON kemarin. Hal ini kita tunjukkan sebagai bentuk meneruskan semangat kepada generasi muda bangsa,” pungkasnya.
Hadir pada acara tersebut Konjen RRT di Medan Mr Zhang Min, Konsul Kehormatan Thailand di Medan Dr Martono Anggusti, Ketua Yayasan Tio Ciu Sumut Hasan Basry Halim dan tamu lainnya.(REL/MBB)