Home / Ragam / UNPRI Kerjasama dengan PC Muslimat NU Tapanuli Selatan  Gelar Sosialisasi Kesehatan Mata

UNPRI Kerjasama dengan PC Muslimat NU Tapanuli Selatan  Gelar Sosialisasi Kesehatan Mata

KampusMedan – Tapanuli Se;atan, Dalam upaya mendekatkan layanan edukatif dan preventif kepada masyarakat, Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Tapanuli Selatan menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dalam kegiatan melakukan Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Mata, yang dilaksanakan Minggu  (22/6/2025), di Aula Puskesmas Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola.

Kegiatan ini mengangkat isu penting mengenai kesehatan mata yang kerap terabaikan, terutama di wilayah pedesaan. Berdasarkan data WHO, lebih dari 80% gangguan penglihatan sebenarnya dapat dicegah atau diobati jika dideteksi sejak dini. Karena itu, agenda ini diarahkan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya perempuan, agar berperan aktif dalam deteksi dini gangguan mata, baik pada anak-anak, lansia, maupun diri sendiri.

Ketua PC Muslimat NU Tapanuli Selatan, Dra. Hj. Maisyaroh Dalimunthe, menyampaikan bahwa sinergi antara lembaga keagamaan dan institusi akademik seperti UNPRI, menjadi kekuatan baru dalam menyebarkan literasi kesehatan yang komprehensif. “Kami ingin membangun masyarakat yang sehat lahir batin, dan edukasi kesehatan mata menjadi langkah awal yang sangat strategis,” ujarnya.

Sejumlah narasumber berkompeten dihadirkan untuk memperkaya pemahaman peserta. Prof. Dr. Sri Sulistyawati, SH., M.Si., Guru Besar UNPRI, menegaskan bahwa penyakit mata seperti katarak, glaukoma, dan retinopati diabetik tidak boleh dipandang remeh. “Deteksi dini sangat menentukan. Kita harus menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan mata bukan urusan lansia semata, melainkan tanggung jawab lintas usia,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua PC NU Tapsel, HR. Ranto Siregar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada PC Muslimat NU atas kerjasama dengan LPPM UNPRI Medan. “Semoga kerjasama ini memberi manfaat bagi masyarakat, sebab indera penglihatan (mata) memiliki fungsi penting sebagai alat melihat ciptaan Allah SWT yang kemudian menjadikan kita hamba yang bersyukur. Mata adalah Jendela Hati”,ujarnya.

Dukungan ilmiah juga diberikan oleh Hj. Dahlia Hartono, M.Si., kandidat doktor dari UPT Dinas Kesehatan Mata Provinsi Sumatera Utara. Ia memaparkan pentingnya mengakses layanan skrining mata yang kini tersedia di banyak puskesmas. “Masyarakat sering kali datang saat kondisi sudah parah. Melalui kegiatan ini, kami harapkan masyarakat lebih proaktif memeriksakan matanya secara berkala,” tambahnya.

Camat Batang Angkola, Halimatus Sa’diah Siregar, S.STP, menyatakan kesiapan pemerintah kecamatan untuk menjadi mitra aktif dalam penyebaran informasi kesehatan. “Kita butuh program-program berbasis komunitas seperti ini, karena dampaknya langsung terasa oleh masyarakat,” katanya.

Rangkaian acara dikemas secara menarik dengan nuansa religius dan edukatif. Pembukaan diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan serta Mars Muslimat NU. Protokol PAC Muslimat NU Sipirok, menghadirkan semangat kolektif yang kuat dalam memobilisasi peserta dari 11 kecamatan.

Antusiasme peserta terlihat dalam sesi diskusi, dimana banyak pertanyaan diajukan mengenai gangguan penglihatan yang umum terjadi, termasuk pada anak-anak usia sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan ilmiah yang dipadukan dengan bahasa yang membumi sangat efektif dalam menjembatani kesenjangan pengetahuan masyarakat terhadap isu kesehatan.

Dalam jangka panjang, kegiatan ini menjadi bagian dari roadmap kolaboratif antara Muslimat NU dan UNPRI. Rencananya akan digelar pemeriksaan mata gratis, pelatihan kader kesehatan mata, dan program pendampingan bagi masyarakat rentan. Ini mencerminkan upaya penguatan sistem kesehatan berbasis masyarakat yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin ketiga: “Kehidupan Sehat dan Sejahtera.”

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi dokumentasi. Semangat gotong royong dan pemberdayaan perempuan yang ditampilkan oleh Muslimat NU Tapanuli Selatan, memberi inspirasi bahwa transformasi kesehatan masyarakat dapat dimulai dari ruang-ruang komunitas yang bersatu dalam visi kemanusiaan. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model yang direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia. (NET/MBB)

Tag:

Tinggalkan Balasan