Mahasiswa Kota Medan Antusias Sambut Festival Film Pendek SOS 2023 Besutan Indosat
KampusMedan – Medan, Menyadari banyaknya berita hoax dan hate speech saat ini, khususnya di sosial media yang sudah meresahkan masyarakat, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) berkolaborasi dengan Narasi menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023.
Mahasiswa Kota Medan tampak sangat antusias menyambut kompetisi tersebut. Hal itu terlihat dari ratusan mahasiswa mengikuti sosialisasi tersebut di Kampus UINSU Tuntungan, Rabu (8/11/2023). Mereka rela antrean mengular untuk registrasi mengikuti acara yang menurut mereka sangat menantang.
Sejumlah mahasiswa ketika diwawancarai Kampusmedan.com, umumnya mengakui kalau berita hoax dan hate speech itu sudah sangat meresahkan, sulit bagi mereka membedakan mana berita baik dan benar dan mana berita bohong. Butuh effort dan waktu untuk menyaring berita fakta, sehingga mereka ingin ikut mengambil peran lewat Festival Film Pendek SOS, sekaligus ingin belajar bagaimana caranya membuat film pendek, apalagi peralatannya tidak harus peralatan studio film.
Dita, mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UINSU, mengatakan tertarik mengikuti Festival Film Pendek SOS tersebut karena ingin berkontribusi menghentikan hate speech dengan caranya. “Pingin kali berusaha menghentikan hate speech itu di masyarakat apalagi di kalangan anak muda, meski konstribusi saya nanti kecil semoga ditambah mahasiswa lainnya. Kalau banyak mahasiswa menyuarakan anti hate speech lewat apa pun,. termasuk lewat Fim Pendek bertajuk SOS ini menurut saya gaungnya bisa dirasakan anak muda di Indonesia.”,ujarnya.
Ditanya pengalamannya membuat film pendek, Dita mengaku belum punya pengalaman sama sekali. “Justru itu saya tertarik mengikuti acara ini, karena yang saya tahu kan bakal ada namanya workshop, nanti saya dan teman-teman akan belajar dan mencoba membuat film pendek dengan tema tertentu ala anak muda Medan”,jelasnya.
Lain halnya dengan Saskia, yang juga dari fakultas yang sama. Menurutnya kurang tertarik sih membuat film pendek, karena tidak punya bakat. “Tapi saya tertarik soal bagaimana cara menghentikan hate speech ini. Saya dan barangkali kita semua sudah geram dengan berita hoax ini, sakit hati, kita bisa berantam, bisa terpecah belah”,ujarnya.
Menurut Siti Sarah selaku AVP Corporate Brand Activation Div.Corporate Brand Management, Rabu (8/11/2023) di Kampus UINSU Tuntungan tersebut, tujuan kompetisi tersebut untuk menginspirasi anak muda Indonesia agar bijak dalam menggunakan media sosial sekaligus meningkatkan literasi digital mereka.
Festival Film Pendek SOS 2023 mengampanyekan anti hate speech dengan tema ‘Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi’, dibuka pendaftaran pada tanggal 26 Oktober 2023 hingga pengumuman pemenang di bulan Februari 2024 mendatang.
Untuk memberikan edukasi dan literasi digital di kalangan anak muda khususnya universitas, Indosat bersama Narasi mengadakan Roadshow SOS Goes to Campus di 4 kota yaitu Medan, Makassar, Jember dan Pontianak. Medan sebagai kota pertama Roadshow berlangsung di Universitas Islam Negeri Fakultasi Ilmu Sosial, 8 November 2023 mendapat animo yang positif, dimana 200an mahasiswa antusias mengikuti serangkaian program SOS Goes to Campus ini.
Creative Concept & CCO Narasi TV Jovial da Lopez, menyambut gembira inisiasi Indosat memberikan edukasi kepada generasi muda Indonesia, supaya tidak menyebarkan informasi hoax dan hate speech, apalagi dibuat melalui program kompetisi Festival Film Pendek.
“Edukasi lewat Festival Film Pendek SOS ini sangat tepat, sebab akan lebih menarik bagi anak muda jika yang ngomong itu juga anak muda, apalagi jika disampaikan dengan cara yang menarik pula yaitu cara anak muda. Masalahnya saat ini anak muda menyukai pesan yang sensasional, viral, disampaikan dengan gaya hiperbolis, berita yang si-paling, berita lebay, sad boy, alias yang paling gila”,ujarnya.
Menurutnya, cara mengkomunikasikan sesuatu supaya bisa ditangkap anak muda harus cari jalan tengah, substansinya dapat dan keseruannya dapat. “Selama ini seringkali substansi ditinggalkan, dan lebih mencari like, comment dan views serta viralitas. Oleh sebab itu Program Festival Film Pendek SOS yang digelar Indosat ini sangat tepat untuk mengedukasi anak muda, karena mereka punya ide original, disampaikan oleh anak muda Medan misalnya kepada anak muda Indoensia”,tegasnya.
Sementara itu, Diana Srimilana Saragih selaku pelaku sineas di Medan mengimbau anak muda untuk melakukan pertimbangan berulang-ulang sebelum memposting sesuatu di sosial media. “Karena postingan itu bisa di-repost orang lain berjuta kali. Kalau infonya hoax, bayangkan seberapa banyak anak muda yang tersesat dengan informasi yang tak benar”,tambahnya.
Menurutnya, sineas Kota Medan punya tanggung jawab tentang atmosfir yang sudah terbangun di masyarakat, oleh sebab itu pihakinya sangat mendukung kompetisi Festival Film Pendek “SOS”. “Minimal hate speech itu berhenti di kita dulu, kalau masing-masing kita menggelorakan anti hate speech, saya kira bisa diatasi dengan baik”,tambahnya.
Sebelumnya, Idil Darwan selaku AVP-Head of Direct Sales Prepaid Dept.Direct Sales Prepaid Indosat Regional, mengatakan untuk mendorong tranformasi digital di masyarakat, diharapkan kemanfaatannya bisa dinikmati pelanggan secara positif.
“Sebanyak 60% penduduk Indonesia pengguna sosial media, seringkali kemanfaatan internet digunakan sekelompok user mendeliver informasi yang tidak baik, seperti bullying, hoax, hate speech. Untuk itu Indosat berupaua memberikan edukasi kepada mahasiswa di kampus, dan kali ini lewat Festival Film Pendek SOS”,paparnya.
Fisipol UINSU lewat Wakil Dekan II menyambut gembira dan merasa bangga Fisipol UINSU menjadi tuan rumah sosialisasi Festival Film Pendek SOS tersebut. “Kami sangat bahagia ditunjuk jadi tuan rumah sosialisasi film pendek ini, apalagi bertemakan anti hate speech. Apalagi di kami ada Prodi Ilmu Komunikasi yang tidak terlepad dari transformasi digital. Lewat sosialisasi ini, semoga banyak mahasiswa kami mengikuti kegiatan ini”,ujarnya.(RED/MBB)