Home / Kampus / FKKGIK UNPRI  Jalin Kerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

FKKGIK UNPRI  Jalin Kerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

KampusMedan – Medan, Program Studi Sarjana Farmasi Klinis (PS Farklin) dan Pendidikan Profesi Apoteker (PS PPA) Fakultas Kedokteran,Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia (FKKGIK-UNPRI), melaksanakan kuliah tamu bersama Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dengan topik “Green Extraction in Herbal Drug Discovery and Development” dan “Penetration Enchancement Strategies for Dermal Dosage Forms”, yang digelar di Main Hall UNPRI Lantai 10, Rabu (29/10/2025).

Acara dimulai dengan penandatanganan kerjasama antara Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dengan FKKGIK-UNPRI, serta bertukar cendra mata dari Dekan FKKGIK Prof. Dr. dr. H. Gusbakti Rusip, M.Sc., Sp.KKLP(K)., PKK., AIFM., AIFO-K kepada Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. apt Fadlina Chany Saputri, M.Si dan sebaliknya.

 Selanjutnya dilakukan sosialisasi terkait kuliah Pascasarjana di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia oleh Prof. Dr. apt Fadlina Chany Saputri, M.Si, dan pemaparan terkait cluster para ahli di masing-masing bidangnya.  Kuliah tamu tersebut menghadirkan Prof. Dr. apt. Abdul Mun’im, M.Si dan apt. Delly Ramadon, M.Farm. Ph.D, dipandu oleh apt.Daimah Wirdatus Sanaun Harahap,S.Farm.,M.Farm. selaku moderator yang juga alumni Universitas Indonesia.

Acara ini  dihadiri oleh ribuan mahasiswa yang terdiri dari seluruh mahasiswa/i PS Farklin dan PS PPA, Kedokteran,Kedokteran Gigi dan Kesehatan Masyarakat, serta seluruh Wakil Dekan dan para dosen di lingkungan FKKGIK.

Narasumber pertama yaitu Prof. Dr. apt. Abdul Mun’im, M.Si (Ketua Program Studi Pascasarjana Universitas Indonesia) dengan topik Green Extraction in Herbal Drug Discovery and Development, menyampaikan materi tentang konsep ekstraksi hijau (green extraction) sebagai pendekatan berkelanjutan dalam penemuan dan pengembangan obat berbasis bahan alam.

Tujuannya untuk menghasilkan proses ekstraksi yang efisien, ramah lingkungan, dan mendukung berkelanjutan sumber daya alam. Kemudian disampaikan pesan, bahwa green extraction menawarkan solusi berkelanjutan dan pengembangan obat herbal. Ionic Liquids ekstraksi selektif, padatan, isolat serta unggul dalam sensitivitas ekstraksi, namun mahal dan berpotensi toksik sedangkan NaDES ekstraksi selektif, cairan, lebih aman, harga murah, dan cocok untuk pengembangan sediaan farmasi tanpa evaporasi.

Selanjutnya, narasumber kedua tampil apt. Delly Ramadon, M.Farm. Ph.D (Manajer Kerjasama, Ventura dan Hubungan Alumni dan Kepala Lab Farmasetika dan Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia),  dengan topik Penetration Enchancement Strategies for Dermal Dosage Forms, menyampaikan materi tentang dermal delivery system, terkait dengan metode penghantaran obat melalui kulit sebagai tempat aplikasi senyawa aktif.

Sistem ini dapat memberikan efek lokal maupun efek sistemik. Menurutnya, sistem penghantaran dermal menawarkan lebih banyak keuntungan dibandingkan rute penghantaran lainnya, serta microneedles dapat menjadi strategi yang menjanjikan untuk menghantarkan berbagai jenis bahan aktif farmasi. Selain itu dapat digunakan untuk menghantarkan obat-obatan dan kosmetik. Materi tersebut sangat penting bagi mahasiswa/i PS Farklin dan PS PPA untuk memperdalam ilmu tentang farmasi dan kesehatan berbasis riset.

Ditemui secara terpisah di ruang kerjanya, Ketua Program Studi Sarjana Farmasi Klinis apt.Razoki,S.Si.,M.Kes.,M.Biomed.,M.H, mengatakan bahwa materi yang dipaparkan oleh narasumber sangat menarik, terbukti dari antusiasnya mahasiswa mengikuti kuliah tamu tersebut.

”Dalam kuliah tamu tersebut juga disosialisasikan terkait Kegiatan Kolaborasi Riset PKR Metabolomik Nasional Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, oleh Prof. Dr. apt. Abdul Mun’im, M.Si. Semoga dengan kuliah tamu ini dapat meningkatkan pengetahuan serta kolaborasi riset antar perguruan tinggi”, pungkas Razoki.(REL/MBB)

Tag:

Tinggalkan Balasan