KampusMedan – Tanjung Morawa. Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (FE UNPRI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan UMKM local, melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digelar di Kantor Kepala Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Senin (17/11/2025), dengan tema “Edukasi Transaksi Digital UMKM: Memahami Perilaku Konsumen Cashless di Era Fintech.”
Kegiatan PKM ini diikuti oleh 20 pelaku UMKM binaan UP2K PKK Desa Bangun Rejo yang bergerak di bidang kuliner, fesyen dan usaha rumahan lainnya. Para peserta merupakan pelaku usaha yang selama ini masih mengandalkan pembayaran tunai dan belum familiar dengan sistem transaksi digital. Kehadiran mereka dalam pelatihan menunjukkan antusiasme untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi perkembangan ekonomi digital.
Tim dosen FE UNPRI yang hadir dipimpin oleh Esther Praja Anggriany Panggabean, S.E., M.Si selaku ketua tim, didampingi oleh anggota tim: Rafida Khairani, S.E.I., M.Si; Mas Intan Purba, S.Si., M.Si; Isna Asdiani Nasution, S.Sos., M.I.Kom., M.M; Tantri Octora Dwi Syah Putri, S.Si., M.Si., M.M; Jholant Bringg Luck Amelia br Sinaga, S.E., M.M., M.Ak; dan Dr. Nurul Wardani Lubis, S.E., M.Si. Seluruh dosen ikut berpartisipasi aktif dalam pemaparan materi dan pendampingan peserta.
Acara dimulai pukul 14.30 WIB dengan pembukaan oleh MC, Rafida Khairani, kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Isna Asdiani Nasution. Suasana kegiatan menjadi hangat dan penuh semangat ketika Yeti Mesno, perwakilan PKK Desa Bangun Rejo memberikan kata sambutan. Ia menyampaikan apresiasi kepada FE UNPRI atas terselenggaranya kegiatan ini, mengingat pelaku UMKM binaan UP2K PKK selama ini masih memiliki keterbatasan dalam memahami transaksi digital.
Dalam sambutannya, Yeti menegaskan bahwa kemampuan memahami teknologi finansial sangat dibutuhkan oleh UMKM desa, agar mereka tidak tertinggal dalam persaingan pasar yang semakin mengarah pada pembayaran cashless. Yeti berharap pelatihan ini dapat membuka wawasan pelaku usaha mengenai manfaat e-wallet, QRIS serta peluang pemasaran digital.
Materi pertama disampaikan oleh Mas Intan Purba, yang menjelaskan perubahan perilaku belanja konsumen sejak era digital. Ia menguraikan bahwa konsumen kini lebih menyukai belanja cepat, praktis, dan aman melalui platform digital, serta lebih cenderung memilih metode pembayaran non-tunai. Paparan ini membuka pemahaman peserta mengenai pentingnya beradaptasi dengan pola konsumsi baru tersebut.
Materi kedua dilanjutkan oleh Tantri Octora Dwi Syah Putri, yang memaparkan jenis produk dan jasa yang saat ini menarik minat konsumen digital. Ia menjelaskan bahwa konsumen masa kini lebih memperhatikan kualitas visual produk, kemasan yang menarik, serta kemudahan memperoleh informasi melalui media sosial.
Setelah itu, Jholant Bringg Luck Amelia memberikan penjelasan mengenai platform digital yang paling efektif digunakan untuk menjual produk UMKM. Ia memaparkan bagaimana pelaku usaha dapat memanfaatkan marketplace, Facebook Marketplace, hingga WhatsApp Business sebagai sarana pemasaran yang mudah dan murah.
Materi keempat disampaikan oleh Rafida Khairani, yang mengulas metode pembayaran digital seperti DANA, OVO, dan QRIS. Ia menekankan bahwa konsumen digital kini menuntut proses pembayaran yang cepat, aman, dan efisien. Karena itu, pelaku UMKM yang tidak menyediakan opsi pembayaran cashless berpotensi kehilangan pelanggan.
Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan demo praktik, yang menjadi bagian paling menarik bagi peserta. Tim dosen melakukan demonstrasi pengambilan foto produk menggunakan backdrop kain putih dan ringlight. Peserta diperlihatkan dua foto perbandingan antara teknik foto yang tepat dan kurang tepat, sehingga mereka memahami bagaimana tampilan visual produk memengaruhi minat beli konsumen.

Peserta juga dibimbing cara membuat caption singkat dan menarik, mengatur profil WhatsApp Business, membuat katalog produk, dan mengaktifkan fitur pesan otomatis. Suasana pelatihan semakin interaktif ketika peserta mulai mencoba mendaftar DANA, OVO, dan mengaktifkan QRIS langsung di tempat dengan pendampingan dosen.
Berdasarkan pantauan tim PKM, sekitar 70 persen peserta berhasil mengaktifkan WhatsApp Business dan mulai mengunggah foto produk hasil pelatihan. Selain itu, banyak peserta yang mulai memahami manfaat penggunaan e-wallet sebagai bagian dari modernisasi usaha mereka.
Menjelang akhir kegiatan, FE UNPRI menyerahkan plakat penghargaan kepada pihak Desa Bangun Rejo, sebagai simbol kerja sama dan komitmen bersama dalam pemberdayaan UMKM. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama yang berlangsung penuh keceriaan.
Kegiatan PKM ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat literasi digital pelaku UMKM Desa Bangun Rejo. Dosen FE UNPRI berharap pelatihan ini dapat mendorong pelaku usaha untuk terus berkembang, beradaptasi, dan memanfaatkan teknologi digital dalam meningkatkan daya saing usaha mereka ke depan.(REL/MBB)








