Home / Kampus / Politeknik Negeri Medan Sukses Gelar Konferensi Nasional Social & Engineering 2025

Politeknik Negeri Medan Sukses Gelar Konferensi Nasional Social & Engineering 2025

KampusMedan – Medan, Politeknik Negeri Medan (Polmed) sukses menggelar Konferensi Nasional Social & Engineering 2025, dengan tema  “Sinergi Multiple Intelligences, Karakter dan Soft Skills dalam Mewujudkan Kampus Berdampak”, bertempat di Aula Lantai 5 Gedung Direktorat Politeknik Negeri Medan, Selasa (30/9/2025).

Konferensi Nasional 2025 tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Negeri Medan Dr.Ir.Idham Kamil,ST,MT, menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof.Dr.Ahalik ,CPA, CPSAK, CPMA, CA, CACP dari Institut Bisnis dan Komunikasi Swadaya Jakarta, dan Dr.Handika Dany Rahmawaty MSi, Wakil Direktur Politeknik Media Kreatif Jakarta. Ketua Panitia Konferensi Nasional 2025 tersebut adalah Dr. Rini Indahwati, SE, Ak, M.Si, CA, CERA, CIAR, yang juga Ketua P3M Polmed, dan acara dipandu oleh Tahan HJ.Sihombing,M.App.Ling selaku moderator.

Ketika membuka acara Konferensi Nasional 2025 tersebut, Dr.Ir.Idham Kamil,ST,MT menyampaikan, bahwa tema yang diangkat pada konferensi nasional tersebut sangat relevan dengan tuntutan zaman.  Kampus bukan hanya tempat transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pusat pembentukan karakter, penguatan soft skills dan pengembangan berbagai kecerdasan yang dimiliki mahasiswa. “Pendekatan multiple inteligences memberi kita pemahaman, bahwa setiap individu memiliki potensi yang unik, yang jika dikelola dengan baik akan menghasilkln lulusan kompeten dan siap bekerja di masyarakat”,ujarnya.

Dr.Ir.Idham Kamil,ST,MT menambahkan, sinergi antara pembentukan karakter dan penguatan soft skills adalah kunci untuk mencetak generasi unggul, yang bukan hanya mampu menghadapi tantangan industri dan masyarakat, tapi juga membawa dampak positif yang luas. “Polmed berkomitmen untuk terus menjadi kampus yang berdampak, dengan mendukung inovasi, kolaborasi serta pengabdian yang nyata melalui Tridarma Pewrguruan Tinggi”,tegasnya.

Sementara itu, Prof.Dr.Ahalik menjeleskan, bahwa setiap individu mempunyai kecerdasan yang unik, seperti kecerdasan linguistik, logis matematik, visual spasial, kinestetik, musical, interpersonal (hubungan sosial), intrapersonal (kesadaran diri dan refleksi), naturalis dan eksistensial.

“Jadi kampus perlu memberi ruang agar mahasiswa menemukan dan mengembangkan potensi kecerdasan mereka. Dunia kerja dan masyarakat menuntut kompetensi menyeluruh, baik itu kecerdasan, karakter yang kuat serta soft skills. Sinergi ketiganya akan membuat kampus tidak sekadar tempat belajar, tapi kampus berdampak yang mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, industri, bangsa dan dunia”,tegasnya.

Prof.Dr.Ahalik menjelaskan bahwa dirinya juga seorang youtuber, sehingga video pembelajaran di kelas yang dibaginya kepada publik maupun video informatif lainnya bisa digunakan mahasiswa dan masyarakat yang memerlukannya menjadi pengetahuan dan masukan dalam membantu keilmuan dan kegiatan mereka sehari-hari. “Selain akademisi, saya juga youtuber, praktisi,  konsultan di sejumlah lembaga. Inilah cara saya memberi dampak kepada publik”,ujarnya menambahkan.

Pada kesempatan berikutnya, Dr.Handika Dany Rahmawaty MSi menjelaskan, bahwa berpikir kreatif itu seperti fisika di alam. Kita mengamati fenomena sederhana, lalu menemukan ide baru yang bisa berdampak. Dengan sinergi kecerdasan, karakter dan soft skills, kita bisa menjadikan kampus sebagai pusat ibovasi yang lahir dari alam sekitar.

default

“Kecerdasan itu sama dengan energi. Dalam fisika, energi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Kecerdasan adalah energi manusia untuk berpikir, memecahkan masalah dan menciptakan inovasi. Contoh, energi listrik menggerakkan lampu, menjadi kecerdasan logis menggerakkan riset teknologi”,jelasnya.

Dr.Handika melanjutkan, karakter adalah seperti Hukum Newton III (aksi reaksi). Setiap tindakan kita akan menghasilkan dampak balik. Integritas dan disiplin menjaga agar “gerak” kita konsisten, bukan sekadar gerak tanpa tujuan. Contoh, kejujuran dalam penelitian menghasilkan kepercayaan, kebohongan menghasilkan reaksi sebaliknya. Jadi sinergi kecerdasan, karakter dan soft skills dari kehidupan sehari-hari menjadi riset dan inovasi fisika untuk kampus berdampak.

Dr.Handika Dany Rahmawaty MSi memodelkan kejatuhan benang yang bbentuknya tidak sama dari ketinggian yang berbeda, memodelkan pemerasan kain, memodelkan bentuk tumpukan pasir di gurun dan pantai yang tetap membentuk segitiga, memodelkan bekas kaki tak sama di pantai yang berbeda, memodelkan menampi beras. Mengubah air kelapa menjadi masker transparan, plastik kemasan, penyerap kelembaban udara di kemasan makanan, juga kemasan pintar pendeteksi kesegaran ikan. Dan ketika ditulis menjadi sebuah jurnal, bisa publish di Q1 dan Q2 Scopus.

Pada sesi tanya jawab, sejumlah dosen Polmed, dosen UNPRI dan mahasiswa/alumni yang mengikuti acara tersebut secara daring, mengajukan pertanyaan, dan dijawab kedua narasumber dengan baik. Acara ditutup dengan foto bersama narasumber, panitia, moderator dan seluruh peserta Konferensi Nasional Konsep 6 Tahun 2025. (RED/MBB)

Tag:

Tinggalkan Balasan