# Tags
#Kampus

FE UNPRI Gelar Kuliah Umum “Building Circular Economy Communities”

KampusMedan – Medan, Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (FE UNPRI) menggelar Kuliah Umum dengan tema ““Building Circular Economy Communities”, dengan menghadirkan narasumber Prof Scott Valentine di Lt.20 Kampus UNPRI Jln.Sampul No 3 Medan, Rabu (4/12/2024).

Seminar yang dihadiri mahasiswa Prodi Akuntansi dan Prodi Manajemen, Dosen Pusat Unggulan Iptek (PUI), tamu kehormatan Prof Job Dubihlela, PhD (South Africa). Kajal Ramnanum (UKZN), Prof Jobo Dubihlela (UKZN).  Kemudian pejabat struktural FE UNPRI seperti Dekan Prof.Dr.Drs.Syaifuddin MMA, Wakil Dekan I Bayu Wulandari SE,MSI, Wakil Dekan III Dr.Fenny Krisna Marpaung,SE,MSi, Wakil Sekretaris Prodi S1 Manajemen Purnama Yanti Purba SE,MM, Ketua Prodi S2 Manajemen Dr.Fajar Rezeki Ananda Lubis, serta dimoderatori oleh Dr. Kristiawan Indriyanto, S.S., M.Hum.

Menurut Prof Scott Valentine, ekonomi sirkular atau circular economy adalah model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya. Konsep ini berbeda dengan model ekonomi linear yang berfokus pada “ambil, buat, buang.

Ekonomi sirkular adalah sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.

Oleh sebab itu, menurutnya sangat penting mengimplementasikan ekonomi regeneratif, yaitu model ekonomi yang sesuai dengan hukum-hukum alam, yang kita butuhkan untuk menyembuhkan umat manusia dari kecenderungan destruktif.

“The core principles of circular economy is Design Out Waste and Pollution, Keep Products and Materials in Use, Regenerate Natural Systems.Key Enablers of the Circular Economy (Policy and Regulation, Technology, Collaboration, and Consumer Behavior)”,tegas Prof Scott.

Prof Scott menambahkan, manfaat circular economy antara lain secara ekonomis mampu menciptakan efisiensi sumber daya serta mampu menciptakan peluang baru di pasar,  memproteksi lingkungan, resiliensi atau kemampuan beradaptasi dan bangkit kembali dari kesulitan atau tantangan sumber daya.

Masih menurut Prof Scott, tantangan pelaksanaan circular economy antara lain  mendisain efisiensi secara berulang untuk material yang kompleks, mengatasi perlawanan dari ketergantungan industry pada model linier, menangani transisi biaya di muka untuk sistem circular.

Agar circular economy berhasil, prof Scott menegaskan harus membina dan terus mengembangkan kolaborasi, inovasi dan kegiatan yang berkelanjutan dengan maksud mengurangi limbah, daur ulang sumber daya dan regenerasi sistem alam.

“Langkahnya antara lain membagikan visi yang sudah ditetapkan, membina kolaborasi, mendisain infrastruktur dan sistem, mendukung model bisnis yang berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, melakukan monitor dan menghargai setiap pencapaian yang dilakukan, serta menganjurkan dukungan politik tentang regulasi dan kebijakan local yang terintegrasi”, pungkasnya.(RED/MBB)